Minggu, 31 Januari 2016

Bandar Ceme - Surprise Dari Pak Sigit


Bandar Ceme - Edi (22) dan pacarnya Lusi (20) masih sama2 menempuh kuliah disebuah perguruan tinggi negeri terkenal dikota Malang.”
Anjrit , pacar lo bener2 Toge Pasar dech..hahaha”, hampir semua teman2 Edi bilang seperti itu. Ya Lusi memang memeliki dada dan pantat yang bisa dikatakan montok.
Cerita Panas Mesum Dengan Penjaga Villa – Tidak heran Banyak teman Edi yang berpendapat seperti itu. Setiap hari tertentu mereka sering menginap disebuah villa (atau lebih tepatnya losmen karena bentuknya yg seperti kamar2 kontrakan) favorit mereka didaerah wisata S********* dibilangan kota Batu.
Tanpa sadar setiap mereka menginap di villa itu ada sepasang mata yang selalu mengawasi mereka terutama Lusi. Sebut saja Sigit (45) suami dari Tarni (37) perawat villa yang biasa mengantarkan handuk bersih dan sabun setiap ada tamu yang datang.
Sigit berkerja sebagai penjaga gerbang divilla itu. Dan Sigit sangat hafal hari dan jam berapa Edi dan Lusi datang. Sore itu Tarni sudah berkemas2 karena ada keluarganya yang sakit di Surabaya. Namun karena ada tamu datang dia ingin menyiapkan keperluan tamunya dulu.
Disinilah niat jahat Sigit muncul, Karena sebenarnya Sigit sudah lama terpesona dengan kemolekan tubuh Lusi. Ketika Tarni hendak mengantarkan keperluan tamunnya dengan sigap Sigit menghentikannya “Bu’e berangkat saja…nanti kemaleman dijalan, biar saya saja yang mengantarkan keperluan tamu”, ujar Sigit.
“Baiklah pa’e..titip rumah sama villa ya..bu’e sama Tole (anak laki2nya) paling cuma pergi 2hari”, dan tidak lama setelah itu Tarni pulang kerumah yang memang berada dibelakang villa untuk kemudian pergi. Sigit pun tersenyum lebar mendengar ucapan Tarni.
Sementara itu didalam kamar Edi sedang memeriksa kado yang memang sudah dibawanya. Hari itu Lusi memang sedang berulang tahun dan Edi bermaksud ingin memberikan kejutan kepada Lusi.
” Yank aku punya kado special niy buat kamu ” sambil menunjukan sebuah bungkasan kecil kepada Lusi.
” Apa itu Yank…? ” Tanya Lusi sambil tersenyum. ” Wah tapi ada saratnya nih “. Jawab Edi.
” Apa sih saratnya? kamu bikin penasaran aja dech” ujar Lusi. ” Mata kamu harus ditutup dulu dan jgn dibuka sampai aku yang bukain “. ” OKe..!!
“jawab Lusi bersemangat.
Setelah menutup rapat mata Lusi , Edi berniat memasangkan cincin ketika Lusi sedang bugil,
dan mereka dikelilingi lilin2 ketika bercinta. Ketika sedang asik dengan lili2nnya Edi terkejut mendengar suara pintu kamar mereka diketuk. ” Sebentar ya yank itu paling Bu Tarni nganterin anduk sama sabun ” ujar Edi. Mendengar ucapan Edi, Lusi hanya menganggukan kepalanya.
Sempet kaget juga pas membuka pintu yang mengantarkan bukannya Bu Tarni tapi malah Pak Sigit. “Loh kok malah Bapak yang nganterin ??”, tanya Edi bingung. “iya mas istri baru saja menjenguk sodaranya yang sakit diSurabaya, karena takut kemalaman makanya biar saya saja yang mengantarkan”, jawab Sigit ramah.
Ketika sedang memberikan handuknya, tiba2 saja Sigit langsung mendekap tubuh Edi yang memang lebih kecil dari belakang. Lalu leher bagian belakang Edi dipukul dan seketika itu pula Edi pingsan.
Sebenarnya letak villa itu jauh dari keramaian dan sedikit terpencil, namun agar tidak menggangu aksi busuknya Sigit mengikat tangan dan kaki Edi juga tidak lupa menyumpal mulut Edi dengan kertas dan diplester.
Setelah merasa cukup aman Sigit mengunci pintu dan mendudukan Edi disebuah kursi yang dihadapkan kespring bed. Ketika melihat Lusi yang duduk diranjang dngn mata tertutup Sigit tampak senang ” Wah gak perlu susah payah ngentot nih anak, pasti dia pikir saya pacarnya ” ucap Sigit dalam hati.
” Yank kok lama sih surprisenya?? ” tanya Lusi semakin. ” Apa Surprise ?”. Senyum Sigit semakin mengembang.
Sigit Cuma diam dan dia langsung menghampiri Lusi lalu coba membuka resleting jaketnya. Sigit sangat terkejut setelah menanggalkan jaket Lusi, Karena ternyata dia langsung bisa melihat dua bukit kembar sebesar jeruk bali hanya ditutupi bra sedikit trasnparan bewarna merah.
Sigit membantu Lusi berdiri, karena yakin itu Edi Lusi mulai membuka bra dan jeans ketatnya. Sigit pun semakin melenelan ludah dalam2 dan setengah tak percaya apa yang sedang dilihatnya. “mimpi apa aku semalem?” pikir Sigit.
Lusi coba meranggkul dan mencium Sigit karena dia pikir itu Edi. Tapi buru2 Sigit menahan bibir mungil Lusi “ssssssssttttttt,,,,,,”. Lusi pun terdiam. Sigit menuntun Lusi berbaring diranjang dan mengikat kedua pergelangan tangannya diujung ranjang.
Lusi terlihat pasrah sambil berucap, “aduuh yank kok pake diiket2 segala sih, langsung kesurprisenya aja dong aku dah gak tahan nih…”.
Mendengar suara Lusi yang manja Sigit langsung memulai menjilati kaki Lusi yang sengaja tak diikatnya, “ sssshhh geli yank “ Lusi mendesah merasakan ada lidah yg mengjilati seluruh kakinya.
Desahan Lusi semakin menjadi ketika lidah Sigit mulai mengarah kepaha dan selangkangan. Lidah Sigit sempat terhenti didepan memek yang masih terbungkus G-string. Sigit sedikit menggeser dan mulai memainkan lidahnya dibibir vagina Lusi.
Sesekali lidahnya dimasukan dalam2 ke memek yang memang jauh lebih wangi dibandingkan milik istrinya. Lusi sedikit kaget ketika jari yang lebih besar mulai dimasukkan kedalam lobang nikmatnya. Tapi Lusi hanya bisa menikmati perlakuan “terus yank..lebih dalam lagi”.
Ujarnya semakin lirih karena birahinya mulai memuncak. Hampir 10 menit Sigit menjilat klirotis dan mengocok memek Lusi ketika tiba2 seluruh badan Lusi menegang dan menyemburkan cairan kewajah Sigit.
Tubuh Lusi masih lemas karena orgasme pertamanya ketika Sigit bangun dan membuka seluruh pakainnya.
Tamparan keras menyadarkan Edi . “ Hey bodoh jgn pingsan aja, kamu harus liat pacar kamu bakal ketagihan ngerasain rudal saya yang besar ini…hahaha”. kalimat itu yang dibisikan Sigit ketelinga Edi. “ Hhmmmmppphhhh”.
Cuma itu yang bisa Edi ucapkan. Edi sempat terpaku ketika melihat ukuran kontol Sigit yg 3x lebih besar dibanding miliknya. Tampak pas dengan badan kekar dan hitamnya. Tapi Edi hanya bisa menggoyang-goyangkan kursi sambil mengeluarkan suara2 aneh dari mulutnya yang terhalang plester.
Tampak wajah penuh penolakan melihat sebentar lagi wanita yang sangat dikasihinya akan digenjot oleh pria lain yang memiliki konti 3x lipat lebih besar dari miliknya. Edi hanya bisa pasrah menyaksikan peristiwa itu.
Edi hanya bisa melihat dari samping ranjang dengan tangan dan kaki terikat serta mulut yang disumpal ketika Sigit mulai menaiki ranjang melepas penutup terakhir di tubuh Lusi. Sigit melirik sambil tersenyum kearah Edi ketika rudal miliknya digesek-gesekkan kevagina Lusi yang memang baru dicukur.
“ Ssssshhh Yank ayo dimasukin aku udah gatel banget nih “. Desah Lusi. Sigit yang memang sudah sangat bernafsu mulai mencoba memasukan kontolnya perlahan, baru topi bajanya yang masuk bibir vagina & klirotis Lusi sudah ikut tertarik kedalam .
4 sampai 5 kali dorongan barulah seluruh kontol Sigit menghilang ditelan memek sempit Lusi.” aaaaaacchh “, erangan panjang dari mulut Lusi.
Dia sangat bingung kenapa konti Edi bisa jadi sangat besar , “apa ini surprise dari Edi…? “ pikir Lusi.
Yang jelas ada sensasi yg jauh lebih nikmat dirasakan Lusi ketika kontol yang jauh lebih besar menyundul mulut rahimnya seakan2 tidak ada tempat lagi dilobang vaginanya.
“ Kok bisa lobang sesempit itu dimasukin konti sebesar itu???”, pikir Edi. Sigit yg memang jauh lebih pengalaman coba memainkan birahi Lusi. Sambil memejamkan mata dia hanya mendiamkan kontol besarnya dilobang Lusi.
Dan saat merasa Lusi sudah mulai bisa menerima barulah Sigit memaju mundurkan pantatnya pelan2. “aaachh sssshh”,hanya suara itu yang bisa Lusi ucapkan.
Sigit pun makin bersemangat mendengarkan desahan2 Lusi. Melihat adegan ini tanpa sadar Batang Edi menegang. Karena belum pernah Edi melihat Lusi digenjot pria lain didepan matanya.
Hampir 20 menit tubuh putih mulus Lusi digarap Sigit. Lusi tampak lemas karena selama ditunggangi Sigit sempet 2x Lusi orgasme. Edi sampai terheran2 karena biasanya Lusi jarang bisa orgasme. Apalagi sering kali Edi sudah keburu keluar ketika Lusi baru mau sampai.
Mengetahui Lusi melemah Sigit menghentikan gerakannya. Ada rasa lega tapi juga kehilangan dirasakan Lusi ketika kontol Sigit dicabut dari lobangnya. Memahami kelelahan Lusi , kedua puting mungil Lusi dihisap dalam2 oleh Sigit.
Lidah Sigit perpetualang keseluruh dada dan leher Lusi. Sambil sesekali Sigit memasukan kepala kontolnya ke lobang Lusi. Terlihat bekas merah bekas cupangan Sigit didaerah dada dan leher Lusi. Menerima serangan ini birahi Lusi kembali naik .
“Yank masukin lagi ya” , ucapan terakhir Lusi karena ketika Sigit kembali menggenjot memek sempit Lusi hanya rintihan dan erangan yang keluar dari bibir Lusi. 5 menit berselah Sigit masih terlalu perkasa sampai akhirnya terpikir oleh Sigit untuk membuka penutup mata Lusi agar dia tau bahwa yang sebenanya sedang menungganginya bukan pacarnya melainkan Lelaki biadab bernama Sigit.
Sambil menghisap puting Lusi , Sigit coba membuka kain yang digunakan untuk menutup matanya. “Paaachh ooch jaanggannh’’, Lusi tak percaya apa yg sedang terjadi. Dihadapannya ada Bapak2 tua yg sedang mengerjainya.
“ampuuunnhh paaacckh , suudaaahh “, pinta Lusi memelas. Saat matanya menatap Edi tak berdaya ada rasa sedih tapi rasa itu berubah menjadi nikmat saat kontol Sigit terus menghujam vagina yang selama ini hanya diberikan kepada Edi.
Lusi juga kagum merasakan keperkasaan Sigit karena sudah hampir 1 jam Lusi digarap Sigit belum ada tanda2 Sigit mau mengeluarkan spermanya malahan Lusi terus mengalami orgasme beruntun. “
ssssshhhh aaaccch suuudaaah paaakkhh “, sesekali ucapan itu keluar saat serangan rudal raksasa milik Sigit terus menerus diterimanya. Sebenarnya Lusi juga menikmati pergumulan itu hanya saja di selalu memalingkan wajahnya dari hadapan Edi yang dari tadi memperhatikan mereka. Lusi masih menjaga perasaan Edi.
Lagi2 Lusi hampir mencapai puncak begitupun Sigit, mengetahui hal itu Sigit mempercepat gerakannya, tak hanya itu Sigit juga membuka ikatan tangan Lusi. “aakkuu keeeluuarrh paakhh” , Teriak Lusi. “ Iyaaa Saayaangg akkuu juuggaa..aaachhhh “.
Dan yang membuat Edi sangat tercengang melihat kejadian itu , dimana tangan Lusi yang sudah tidak terikat menekan erat2 pantat Pak Sigit seakan tau mau melepasnya ketika cairan hangat menyembur dari memek sempitnya.
Disaat yang sama Sigit menumpahkan begitu banyak sperma di liang vagina Lusi, hal yang belum pernah dilakukan Edi sebelumnya karna takut Lusi hamil. Tapi memang birahi Lusi yang sudah tidak terkontrol lagi Lusi sudah tidak peduli akan hal itu.
Edi berpikir Lusi juga menikmati perlakuan Sigit terhadapnya. Dan yang lebih membuat Edi cemburu sekaligus marah ketika sadar atau tidak Lusi melumat Sigit dengan penuh mesra dan tanpa paksaan layaknya suami istri yang kelelahan setelah habis2an bertarung diranjang.
Setelah rudal Sigit mulai mengecil barulah dia menariknya dan bangun. Lusi tampak sangat kelelahan . “ Nak cantik sekarang ayo kita mandi dan jangan melawan kalau masih mau selamat “ ujar Sigit dengan nada mengancam. Lusi sempat melihat Edi dan bilang “ sorry honey “.
Edi pun hanya pasrah melihat Lusi digiring kekamar mandi yang ada sudut kamar. Dan Edi hanya bisa membayangkan apa yang bakalan terjadi disana.
Akal bulus Sigit tidak berhenti sampai disitu sesampainya dikamar mandi Sigit teringat ucapan Lusi tentang Surprise akhirnya dia coba menghasut Lusi.
“ maaf ya cantik, saya sebenernya tidak mau melakukan hal ini ke wanita baik2 seperti kamu”.
Ujar Sigit coba mempengaruhi Lusi. “ Tapi sebenarnya semua ini rencana pacar kamu itu. Dia meminta saya menjalankan kemauannya untuk membuat kejutan kepadamu”.
“Pacarmu bilang dia pengen ngeliat kamu dientot lelaki lain”.
Sigit memperjelas lagi. “ Apaaa…!! Jadi ini scenarionya Edi. Sial betul dia, memang aku cewe apaan..” Lusi naik darah mulai terhasut kebohongan Sigit. “ Baiklah klo itu mau nya, dia akan melihat semuanya.” Ucap Lusi lagi.
Lusi yang emosi karena tipuan Sigit berubah menjadi binal. Dia membuka pintu kamar mandi dan menarik Sigit disudut kamar mandi. Dari arah itu Edi dapat melihat dengan sangat jelas Lusi dan Sigit saling bertukar lidah sambil berpelukan mesra.
Edi pun semakin binggung melihat perubahan sikap Lusi itu. Lusi yang tadinya pendiam dan sempat iba melihat Edi berubah menjadi binal dengan tatapan matanya seakan ingin menunjukan sesuatu kepada Edi.
“ aaachhh enakkhh sayaaanghh “ ringis Sigit keenakan ketika lidah Lusi mulai menjalar keleher dan menghisap puting hitam Sigit. Tidak berhenti sampai kesitu jilatan Lusi mulai turun keselangkangan Sigit. Kontol besar itu mulai dihisap Lusi, walau terlihat agak kesulitan tapi batang Sigit bisa dihisapnya dalam2 sambil sesekali jilatannya diarah kan ke buah pelir Sigit dengan lihai.
Sigit menarik Lusi berdiri dan membalik tubuh sexy Lusi menghadap ke pintu. Sigit jongkok dan mulai menghisap rakus kemaluan Lusi.
“ Yaa sayaanggh isaaaph teerrruuuzz sshhhh”, racau Lusi mulai bangkit lagi birahinya. Sigit mulai kesetanan dia berdiri dan mulai memasukan batangnya kevagina Lusi. “ sssshhh ooohhh” Desah Lusi saat seluruh batang Sigit dimasukkan.
Sigit mulai menggenjot sambil tangannya meraba dan memutar2 kedua puting Lusi dari belakang. “plok plok plok plok” terdengar suara dua kelamin yang beradu.
“kontol muuu enaaak sayaangg…teruuuzz entooot akuu…”.
Sigit tidak bisa menjawab karena tiba2 Lusi menengok kebelakang dan langsung menyambar bibir Sigit. Lusi yang birahinya sudah tak beraturan menahan gerakan Sigit dan melepaskan kemaluaannya, kemudian menyuruh Sigit duduk diclosed dan menaiki batang perkasa Sigit. Bak penunggang Rodeo Lusi bergoyang sangat liar.
15 menit berselang Sigit mencoba berdiri sambil menggendong Lusi dengan k*****l yang masih menancap. Dan tanpa aba2 Sigit menutup pintu kamar mandi untuk kemudian kembali mengerjai Lusi sepuas hatinya.
Edi penasaran akan apa yang terjadi didalam sana. Hanya jeritan kenikmatan Lusi dan Sigit yang bisa didengar Edi. Selama 40 menit didalam sana Edi sempat mendengar beberapa kali Lusi berteriak histeris menandakan lagi Lusi mendapat orgasme beruntun dan terakhir Sigit melenguh panjang.
Edi baru bisa bernafas lega ketika jeritan2 tadi menghilang dan hanya terdengar suara kucuran shower menandakan 2 insan didalamnya sedang mandi bersama layaknya kekasih yang sedang kasmaran.
Sigit dan Lusi sudah berlilitkan handuk sekeluarnya dari sana. Lusi menggandeng tangan Sigit dan bilang “ sayang abis ini kita makan dulu yuk, aku laper nih…” ajak Lusi manja. Sigit menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
Kemudian mereka berpakaian , Lusi sama sekali tidak melirik kearah Edi seakan-akan hanya ada Lusi dan Sigit diruangan itu. Akhirnnya Edi hanya bisa mendengar pintu ditutup dan suara motor yang mulai menjauh meninggalkannya sendiri. Udara kota Batu yang dingin membuat Edi tertidur.
2 jam berselang Edi masih tertidur diposisinya semula. Sampai akhirnya Edi terbangun dan melihat Sigit berjongkok membelakanginya sambil bibirnya menjelajahi seluruh kemaluan Lusi yang duduk dipinggir ranjang sambil tangannya menjambak rambut Sigit. Menyadari korbannya terbangun Sigit menghentikan aktifitasnya.
“ Sayang aku mau liat dong , seberapa kuat laki2 sialan ini “. Lusi tersenyum seolah tau kemaun Sigit dengan sigap Lusi pun membuka celana Edi dan langsung memasukan batang Edi yang memang sudah berdiri melihat adegan Lusi dan Sigit barusan.
Tanpa komando Lusi mulai bergoyang dipangkuan Edi. Lusi merasakan hambar karena batang Edi memang tidak seperkasa milik Sigit.
15 detik bertahan akhirnya Edi mengeluarkan spermanya. Lusi semakin mempercepatnya kocokannya tapi tersadar karena kontol Edi tiba2 menciut dan keluar sendiri dari lobang Lusi. Sambil berdiri Lusi membersihkan vaginanya dengan handuk.
“ Ach bikin kotornya aja nih..!!! emang dasar cowo loyo…!!!”, Lusi marah2. Sambil tersenyum puas Sigit mengampiri Edi , “Hey tolol Cuma segitu kemampuanmu ?”. bentak Sigit
“ Sekarang kamu liat bagaimana seharusnya memperlakukan wanita secantik ini” ucapnya terhadap Edi.
Merasa tersanjung Lusi pun memeluk mesra tubuh kekar Sigit seraya berucap,
“ Ach sayang kamu bisa aja, ayo kita mulai lagi…aku dah gak tahan disodok punyamu yang perkasa ini, gak kaya punya cowo sialan itu…LOYO …!!!sambil menggengam batang Sigit. Edi Cuma semakin lemas dan pasrah mendengar ucapan Lusi tadi.
Sepanjang malam itu Lusi dan Sigit menumpahkan birahinya diatas ranjang tentunya dihadapan Edi. Semua posisi dicoba oleh Sigit . Entah berapa kali Sigit sudah memuncratkan spermanya divagina sempit itu.
Sedangkan Edi juga berulang kali mendengar jeritan histeris dari Lusi saat mendapatkan orgamse. Barulah sekitar pukul 3 pagi Lusi tertidur dipelukan Sigit.
Edi dapat melihat Sigit dan Lusi yang tidak berbusana ketika tertidur sambil berpelukan mesra layaknya suami istri yang kelelahan setelah bertarung habis-habisan diranjang.
Edi hanya bisa terdiam menyaksikan kejadian itu dan akhirnya Edi pun tertidur tanpa bisa berbuat apa-apa




Bandar Ceme Pokersuperman.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar