Kamis, 03 Maret 2016

Poker Online Indonesia - Om Anto Semakin Bernafsu



Poker Online Indonesia - Usiaku masih 17 tahun tinggiku 167 cm dengan berat badan 49 kg, kulitku putih rmbutku panjang dan ukuran payudaraku 36B, aku mempunyai cerita yang menarik bagiku dimana saat sore hari aku baru pulang latihan cheers di sekolah, aku diminta bantuan ayah untuk mengantar surat penting yang ditujukan kepada Om Anto.
Cerita Dewasa Om Anto Semakin Bernafsu
cerita sex ABG, cerita ABG terbaru, cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ABG ngentot, cerita hot ngentot, cerita nyata ABG ngentot, koleksi cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ngentot terbaru.
Cerita Mesum Om Anto Semakin Bernafsu
Om Anto ini walau usianya sudah di akhir kepala 4, namun wajah dan gayanya masih seperti anak muda. Dari dulu diam-diam aku sedikit naksir padanya. Habis selain ganteng dan rambutnya sedikit beruban, badannya juga tinggi tegap dan hobinya berenang serta tenis. Ayah kenal dengannya sejak semasa kuliah dulu, oleh sebab itu kami lumayan dekat dengan keluarganya.
Kedua anaknya sedang kuliah di Amerika, sedang istrinya aktif di kegiatan sosial dan sering pergi ke pesta-pesta. Ibu sering diajak oleh si Tante Mela, istri Om Anto ini, namun ibu selalu menolak karena dia lebih senang di rumah.
Dengan diantar supir, aku sampai juga di rumahnya Om Anto yang dari luar terlihat sederhana namun di dalam ada kolam renang dan kebun yang luas. Sejak kecil aku sudah sering ke sini, namun baru kali ini aku datang sendiri tanpa ayah atau ibuku.
Masih dengan seragam cheers-ku yang terdiri dari rok lipit warna biru yang panjangnya belasan centi diatas paha, dan kaos ketat tanpa lengan warna putih, aku memencet bel pintu rumahnya sambil membawa amplop besar titipan ayahku.
Ayah memang sedang ada bisnis dengan Om Anto yang pengusaha kayu, maka akhir-akhir ini mereka giat saling mengontak satu sama lain. Karena ayah ada rapat yang tidak dapat ditunda, maka suratnya tidak dapat dia berikan sendiri.
Seorang pembantu wanita yang sudah lumayan tua keluar dari dalam dan membukakan pintu untukku. Sementara itu kusuruh supirku menungguku di luar. Ketika memasuki ruang tamu, si pembantu berkata,
“Tuan sedang berenang, Non. Tunggu saja di sini biar saya beritahu Tuan kalau Non sudah datang.”
“Makasih, Bi.” jawabku sambil duduk di sofa yang empuk.
Sudah 10 menit lebih menunggu, si bibi tidak muncul-muncul juga, begitu pula dengan Om Anto. Karena bosan, aku jalan-jalan dan sampai di pintu yang ternyata menghubungkan rumah itu dengan halaman belakang dan kolam renangnya yang lumayan besar.
Kubuka pintunya dan di tepi kolam kulihat Om Anto yang sedang berdiri dan mengeringkan tubuh dengan handuk.
“Ooh..” pekikku dalam hati demi melihat tubuh atletisnya terutama bulu-bulu dadanya yang lebat, dan tonjolan di antara kedua pahanya. Wajahku agak memerah karena mendadak aku jadi horny, dan payudaraku terasa gatal. Om Anto menoleh dan melihatku berdiri terpaku dengan tatapan tolol, dia pun tertawa dan memanggilku untuk menghampirinya.
“Halo Karin, apa kabar kamu..?” sapa Om Anto hangat sambil memberikan sun di pipiku. Aku pun balas sun dia walau kagok, “Oh, baik Om. Om sendiri apa kabar..?”
“Om baik-baik aja. Kamu baru pulang dari sekolah yah..?” tanya Om Anto sambil memandangku dari atas sampai ke bawah.
Tatapannya berhenti sebentar di dadaku yang membusung terbungkus kaos ketat, sedangkan aku sendiri hanya dapat tersenyum melihat tonjolan di celana renang Om Anto yang ketat itu mengeras.
“Iya Om, baru latihan cheers. Tante Mella mana Om..?” ujarku basa-basi. “Tante Mella lagi ke Bali sama teman-temannya. Om ditinggal sendirian nih.” balas Om Anto sambil memasang kimono di tubuhnya.
“Ooh..” jawabku dengan nada sedikit kecewa karena tidak dapat melihat tubuh atletis Om Anto dengan leluasa lagi. “Ke dapur yuk..!”
“Kamu mau minum apa Rin..?” tanya Om Anto ketika kami sampai di dapur. “Air putih aja Om, biar awet muda.” jawabku asal. Sambil menunggu Om Anto menuangkan air dingin ke gelas, aku pindah duduk ke atas meja di tengah-tengah dapurnya yang luas karena tidak ada bangku di dapurnya.
“Duduk di sini boleh yah Om..?” tanyaku sambil menyilangkan kaki kananku dan membiarkan paha putihku makin tinggi terlihat.
“Boleh kok Rin.” kata Om Anto sambil mendekatiku dengan membawa gelas berisi air dingin.
Namun entah karena pandangannya terpaku pada cara dudukku yang menggoda itu atau memang beneran tidak sengaja, kakinya tersandung ujung keset yang berada di lantai dan Om Anto pun limbung ke depan hingga menumpahkan isi gelas tadi ke baju dan rokku.
“Aaah..!” pekikku kaget, sedang kedua tangan Om Anto langsung menggapai pahaku untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
“Aduh.., begimana sih..? Om nggak sengaja Rin. Maaf yah, baju kamu jadi basah semua tuh. Dingin nggak airnya tadi..?” tanya Om Anto sambil buru-buru mengambil lap dan menyeka rok dan kaosku.
Aku yang masih terkejut hanya diam mengamati tangan Om Anto yang berada di atas dadaku dan matanya yang nampak berkonsentrasi menyeka kaosku. Putingku tercetak semakin jelas di balik kaosku yang basah dan hembusan napasku yang memburu menerpa wajah Om Anto.
“Om.. udah Om..!” kataku lirih. Dia pun menoleh ke atas memandang wajahku dan bukannya menjauh malah meletakkan kain lap tadi di sampingku dan mendekatkan kembali wajahnya ke wajahku dan tersenyum sambil mengelus rambutku.
“Kamu cantik, Karin..” ujarnya lembut. Aku jadi tertunduk malu tapi tangannya mengangkat daguku dan malahan menciumku tepat di bibir. Aku refleks memejamkan mata dan Om Anto kembali menciumku tapi sekarang lidahnya mencoba mendesak masuk ke dalam mulutku.
Aku ingin menolak rasanya, tapi dorongan dari dalam tidak dapat berbohong. Aku balas melumat bibirnya dan tanganku meraih pundak Om Anto, sedang tangannya sendiri meraba-raba pahaku dari dalam rokku yang makin terangkat hingga terlihat jelas celana dalam dan selangkanganku.
Ciumannya makin buas, dan kini Om Anto turun ke leher dan menciumku di sana. Sambil berciuman, tanganku meraih pengikat kimono Om Anto dan membukanya.
Tanganku menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut. Sementara itu tangan Om Anto juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudaraku yang sudah gatal sedari tadi.
aku melenguh agak keras dan Om Anto pun makin giat meremas-remas dadaku yang montok itu. Perlahan dia melepaskan ciumannya dan aku membiarkan dia melepas kaosku dari atas. Kini aku duduk hanya mengenakan bra hitam dan rok cheersku itu.
Om Anto memandangku tidak berkedip. Kemudian dia bergerak cepat melumat kembali bibirku dan sambil french kissing, tangannya melepas kaitan bra-ku dari belakang dengan tangannya yang cekatan.
Kini dadaku benar-benar telanjang bulat. Aku masih merasa aneh karena baru kali ini aku telanjang dada di depan pria yang bukan pacarku. Om Anto mulai meremas kedua payudaraku bergantian dan aku memilih untuk memejamkan mata dan menikmati saja.
Tiba-tiba aku merasa putingku yang sudah tegang akibat nafsu itu menjadi basah, dan ternyata Om Anto sedang asyik menjilatnya dengan lidahnya yang panjang dan tebal. Uh.., jago sekali dia melumat, mencium, menarik-narik dan menghisap-hisap puting kiri dan kananku.
Tanpa kusadari, aku pun mengeluarkan erangan yang lumayan keras, dan itu malah semakin membuat Om Anto bernafsu.
“Oom.. aah.. aah..!” “Rin, kamu kok seksi banget sih..? Om suka banget sama badan kamu, bagus banget. Apalagi ini..” godanya sambil memelintir putingku yang makin mencuat dan tegang.
“Ahh.., Om.. gelii..!” balasku manja.
“Sshh.. jangan panggil ‘Om’, sekarang panggil ‘Anto’ aja ya, Rin. Kamu kan udah gede..” ujarnya. “Iya deh, Om.” jawabku nakal dan Om Anto pun sengaja memelintir kedua putingku lebih keras lagi. “Eeeh..! Om.. eh Anto.. geli aah..!” kataku sambil sedikit cemberut namun dia tidak menjawab malahan mencium bibirku mesra.
Entah kapan tepatnya, Om Anto berhasil meloloskan rok dan celana dalam hitamku, yang pasti tahu-tahu aku sudah telanjang bulat di atas meja dapur itu dan Om Anto sendiri sudah melepas celana renangnya, hanya tinggal memakai kimononya saja.
Kini Om Anto membungkuk dan jilatannya pindah ke selangkanganku yang sengaja kubuka selebar-lebarnya agar dia dapat melihat isi vaginaku yang merekah dan berwarna merah muda.
Kemudian lidah yang hangat dan basah itu pun pindah ke atas dan mulai mengerjai klitorisku dari atas ke bawah dan begitu terus berulang-ulang hingga aku mengerang tidak tertahan.
“Aeeh.. uuh.. Rob.. aawh.. ehh..!” Aku hanya dapat mengelus dan menjambak rambut Om Anto dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku berusaha berpegang pada atas meja untuk menopang tubuhku agar tidak jatuh ke depan atau ke belakang.
Badanku terasa mengejang serta cairan vaginaku terasa mulai meleleh keluar dan Om Anto pun menjilatinya dengan cepat sampai vaginaku terasa kering kembali. Badanku kemudian direbahkan di atas meja dan dibiarkannya kakiku menjuntai ke bawah, sedang Om Anto melebarkan kedua kakinya dan siap-siap memasukkan penisnya yang besar dan sudah tegang dari tadi ke dalam vaginaku yang juga sudah tidak sabar ingin dimasuki olehnya.
Perlahan Om Anto mendorong penisnya ke dalam vaginaku yang sempit dan penisnya mulai menggosok-gosok dinding vaginaku. Rasanya benar-benar nikmat, geli, dan entah apa lagi, pokoknya aku hanya memejamkan mata dan menikmati semuanya.
“Aawww.. gede banget sih Rob..!” ujarku karena dari tadi Om Anto belum berhasil juga memasukkan seluruh penisnya ke dalam vaginaku itu. “Iyah.., tahan sebentar yah Sayang, vagina kamu juga sempitnya.. ampun deh..!” Aku tersenyum sambil menahan gejolak nafsu yang sudah menggebu.
Akhirnya setelah lima kali lebih mencoba masuk, penis Om Anto berhasil masuk seluruhnya ke dalam vaginaku dan pinggulnya pun mulai bergerak maju mundur.
Makin lama gerakannya makin cepat dan terdengar Om Anto mengerang keenakan. “Ah Rin.. enak Rin.. aduuh..!” “Iii.. iyaa.. Om.. enakk.. ngentott.. Om.. teruss.. eehh..!” balasku sambil merem melek keenakan.
Om Anto tersenyum mendengarku yang mulai meracau ngomongnya. Memang kalau sudah begini biasanya keluar kata-kata kasar dari mulutku dan ternyata itu membuat Om Anto semakin nafsu saja.
“Awwh.. awwh.. aah..!” orgasmeku mulai lagi. Tidak lama kemudian badanku diperosotkan ke bawah dari atas meja dan diputar menghadap ke depan meja, membelakangi Om Anto yang masih berdiri tanpa mencabut penisnya dari dalam vaginaku.
Diputar begitu rasanya cairanku menetes ke sela-sela paha kami dan gesekannya benar-benar nikmat.
Kini posisiku membelakangi Om Anto dan dia pun mulai menggenjot lagi dengan gaya doggie style. Badanku membungkuk ke depan, kedua payudara montokku menggantung bebas dan ikut berayun-ayun setiap kali pinggul Om Anto maju mundur.
Aku pun ikut memutar-mutar pinggul dan pantatku. Om Anto mempercepat gerakannya sambil sesekali meremas gemas pantatku yang semok dan putih itu, kemudian berpindah ke depan dan mencari putingku yang sudah sangat tegang dari tadi.
“Awwh.. lebih keras Om.. pentilnya.. puterr..!” rintihku dan Om Anto serta merta meremas putingku lebih keras lagi dan tangan satunya bergerak mencari klitorisku. Kedua tanganku berpegang pada ujung meja dan kepalaku menoleh ke belakang melihat Om Anto yang sedang merem melek keenakan.
Gila rasanya tubuhku banjir keringat dan nikmatnya tangan Om Anto di mana-mana yang menggerayangi tubuhku.
Putingku diputar-putar makin keras sambil sesekali payudaraku diremas kuat. Klitorisku digosok-gosok makin gila, dan hentakan penisnya keluar masuk vaginaku makin cepat.
Akhirnya orgasmeku mulai lagi. Bagai terkena badai, tubuhku mengejang kuat dan lututku lemas sekali. Begitu juga dengan Om Anto, akhirnya dia ejakulasi juga dan memuncratkan spermanya di dalam vaginaku yang hangat.
“Aaah.. Riin..!” erangnya. Om Anto melepaskan penisnya dari dalam vaginaku dan aku berlutut lemas sambil bersandar di samping meja dapur dan mengatur napasku. Om Anto duduk di sebelahku dan kami sama-sama masih terengah-engah setelah pertempuran yang seru tadi.
“Sini Om..! Karin bersihin sisanya tadi..!” ujarku sambil membungkuk dan menjilati sisa-sisa cairan cinta tadi di sekitar selangkangan Om Anto. Om Anto hanya terdiam sambil mengelus rambutku yang sudah acak-acakan.
Setelah bersih, gantian Om Anto yang menjilati selangkanganku, kemudian dia mengumpulkan pakaian seragamku yang berceceran di lantai dapur dan mengantarku ke kamar mandi.
Setelah mencuci vaginaku dan memakai seragamku kembali, aku keluar menemui Om Anto yang ternyata sudah memakai kaos dan celana kulot, dan kami sama-sama tersenyum.
“Rin, Om minta maaf yah malah begini jadinya, kamu nggak menyesal kan..?” ujar Om Anto sambil menarik diriku duduk di pangkuannya.
“Enggak Om, dari dulu Karin emang senang sama Om, menurut Karin Om itu temen ayah yang paling ganteng dan baik.” pujiku.
“Makasih ya Sayang, ingat kalau ada apa-apa jangan segan telpon Om yah..?” balasnya.
“Iya Om, makasih juga yah permainannya yang tadi, Om jago deh.”
“Iya Rin, kamu juga. Om aja nggak nyangka kamu bisa muasin Om kayak tadi.” “He.. he.. he..” aku tersipu malu.
“Oh iya Om, ini titipannya ayah hampir lupa.” ujarku sambil buru-buru menyerahkan titipan ayah pada Om Anto.
“Iya, makasih ya Karin sayang..” jawab Om Anto sambil tangannya meraba pahaku lagi dari dalam rokku.
“Aah.. Om, Karin musti pulang nih, udah sore.
” elakku sambil melepaskan diri dari Om Anto. Om Anto pun berdiri dan mencium pipiku lembut, kemudian mengantarku ke mobil dan aku pun pulang.
Di dalam mobil, supirku yang mungkin heran melihatku tersenyum-senyum sendirian mengingat kejadian tadi pun bertanya.
“Non, kok lama amat sih nganter amplop doang..? Ditahan dulu yah Non..?” Sambil menahan tawa aku pun berkata,
“Iya Pak, dikasih ‘wejangan’ pula..” Supirku hanya dapat memandangku dari kaca spion dengan pandangan tidak mengerti dan aku hanya membalasnya dengan senyuman rahasia. He..he..he..




Poker Online Indonesia Pokerbatman.com

Agen Poker Online - ML Dengan Gadis SMP



Agen Poker Online - saya tercatat sebagai siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14.00 sampai pada akhirnya saya dikenalkan oleh teman seorang gadis yang ternyata gadisitu sekolah juga di dekat sekolah saya yaitu di SMPN 3.
Cerita Dewasa ML Gadis SMP
cerita sex SMP, cerita SMP terbaru, cerita SMP ngentot, kumpulan cerita SMP ngentot, cerita hot ngentot, cerita nyata SMP ngentot, koleksi cerita SMP ngentot, kumpulan cerita ngentot terbaru.
Cerita Mesum ML Gadis SMP
Ketika kami saling menjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, saya lihat juga gadis itu tingginya hanya sekitar 158 cmdan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar darianak seumurnya sekitar 34B (kalau tidak salah umurnya 14 tahun),
Mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi saya 165 cm dan umur waktu itu 16 tahun), saya berkata siapa namamu?, dia jawab LISKA(edited),
Setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor teleponmasing-masing, besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama saya membuat saya deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.
Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 saya telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu LISKAmuncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnyahampir mencapai lutut berwarna hitam.
Saya tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
“Oohh jawab saya”, saya tanya lagi”Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang,
Penis sayaselama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).
Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba saya lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang. Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa saya kayaknya belum datang”.
Akhirnya setelah menaruh motor saya langsung mengikutinya dari belakang saya langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, saya lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya saya lihat tidak ada orang saya bilang
“Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab saya. Saya tanya lagi,
“jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
“saya…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya saya. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget) Saya tanya lagi
“Kamu memang mau jadi pacar saya…”.
Dia bilang “Iya…”.
Lalu saya bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat saya…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung saya tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar besar itu sambil saya remas-remasdengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”.
katanya.
Saya langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. Payudaranya saya remas dengan kedua tanganku sambil bibir saya jilati lehernya,
Kemudian pindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing. Penis saya langsung saya rasakan menegang dengan kerasnya.
Saya mengambiltangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana saya, dia cuma menurut saja, lalu saya suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, saya langsung mengeluh panjang,
“Uuhh…, nikmat sayang”, kata saya. “Teruss…”,
Dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka saya di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya saya jilati payudaranya sambil saya gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya,
“aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya saya langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan aku isap puting susunya



Agen Poker Online Pokerbatman.com

Bandar Poker Terpercaya - Gairah Gadis ABG



Bandar Poker Terpercaya - Saat ini aku kelas 1 SMU dimana sekolah menjadi favorit di kotaku, awal kejadiannya saat pulang sekolah aku mau pergi kerumah temanku cewek namanya Rina untuk mengambil tugas kimia, sampainya dirumah Rina ada sahabatnya orangnya cantik kemudian aku berkenalan dengannya namanya Ova, saya kira dia kelas 3 SMU tak taunya masih baru kelas 3 SMP. Dari bodynnya menunjukan sudah matang dan montok.
Pakaian sekolahnya yang putih dan agak kekecilan makin menambah kesan payudaranya menjadi lebih besar. Ukuran payudaranya mungkin ukuran 32B karena seakan akan baju seragam SMP-nya itu sudah tidak mampu membendung tekanan dari gundukan gunung kembar itu.
Kami saling diam, hanya aku sedang mengamati dadanya dan pantatnya yang begitu montok. Wah serasa di langit ke-7 kali kalau aku bisa menikmati tubuh cewek ini, pikirku. Terkadang mata kami bertemu dan bukannya ke GR-an tapi aku rasa cewek ini juga punya perasaan terhadapku. Setelah satu jam berada di rumah Rina, aku pun berpamitan kepada Rina tetapi dia menahanku dan memintaku mengantarkan Ova pulang karena rumahnya agak jauh dan sudah agak sore dan kebetulan aku sedang bawa “Kijang Rangga” milik bapakku.
Akhirnya aku menyetujuinya hitung-hitung ini kesempatan untuk mendekati Ova. Setelah beberapa lama terdiam aku mengawali pembicaraan dengan menanyakan,
“Apa tidak ada yang marah kalau aku antar cuma berdua, entar pacar kamu marah lagi..?” pancingku. Dia cuma tertawa kecil dan berkata,
“Aku belum punya pacar kok.” Secara perlahan tangan kiriku mulai menggerayang mencoba memegang tangannya yang berada di atas paha yang dibalut rok SMP-nya. Dia memindahkan tangannya dan tinggallah tanganku dengan pahanya.
Tanpa menolak tanganku mulai menjelajah, lalu tiba-tiba dia mengangkat tanganku dari pahanya, “Awas Andhi, liat jalan dong! entar kecelakan lagi..” dengan nada sedikit malu aku hanya berkata,
“Oh iya sorry, habis enak sih,” candaku, lalu dia tersenyum kecil seakan menyetujui tindakanku tadi. Lalu aku pun membawa mobil ke tempat yang gelap karena kebetulan sudah mulai malam, “Loh kok ke sini sih?” protes Ova. Sambil mematikan mesin mobil aku hanya berkata,
“Boleh tidak aku cium bibir kamu?”
Dengan nada malu dia menjawab,
“Ahh tidak tau ahh, aku belum pernah gituan.”
Dia pun mulai menikmatinya, setelah hampir lima menit kami melakukan permainan lidah itu. Sambil memindahkan posisiku dari tempat duduk sopir ke samping sopir dengan posisi agak terbungkuk kami terus melakukan permainan lidah itu, sementara itu dia tetap dalam posisi duduk.
Lalu sambil melumat bibirnya aku menyetel tempat duduk Ova sehingga posisinya berbaring dan tanganku pun mulai mempermainkan payudaranya yang sudah agak besar, dia pun mendesah,
“Ahh, pelan-pelan Andhi sakit nih..” Kelamaan dia pun mulai menyukaiku cara mempermainkan kedua payudaranya yang masih dibungkus seragam SMP.
Mulutku pun mulai menurun mengitari lehernya yang jenjang sementara tanganku mulai membuka kancing baju seragam dan langsung menerkam dadanya yang masih terbungkus dengan “minishet” tipis serasa “minishet” bergambar beruang itu menambah gairahku dan langsung memindahkan mulutku ke dadanya.
“Lepas dulu dong ‘minishet’-nya, nanti basah?” desahnya kecil.
“Ah tidak papa kok, entar lagi,” sambil mulai membuka kancing “minishet”, dan mulai melumat puting payudara Ova yang sekarang sedang telanjang dada.Sementara tangan kananku mulai mempermainkan lubang kegadisannya yang masih terbungkus rok dan tanganku kuselipkan di dalam rok itu dan mulai mempermainkan lubangnya yang hampir membasahi CD-nya yang tipis berwarna putih dan bergambar kartun Jepang.
Mulutku pun terus menurun menuju celana dalam bergambar kartun itu dan mulai membukanya, lalu menjilatinya dan menusuknya dengan lidahku. Ova hanya menutup mata dan mengulum bibirnya merasakan kenikmatan.
Sesekali jari tengahku pun kumasukkan dan kuputar-putarkan di lubang kewanitaannya yang hanya ditumbuhi bulu-bulu halus. Dia hanya menggenggam rambutku dan duduk di atas jok mobil menahan rasa nyeri. Setelah itu aku kecapaian dan menyuruhnya,
“Gantian dong!” kataku. Dia hanya menurut dan sekarang aku berada di jok mobil dan dia di bawah. Setelah itu aku menggenggam tangannya dan menuntunnya untuk mulai membuka celana “O’neal”-ku dan melorotkannya. Lalu aku menyuruhnya memegang batang kemaluanku yang dari tadi mulai tegang.
Dengan inisiatif-nya sendiri dia mulai mengocok batang kemaluanku.
“Kalau digini’in enak tidak Andhi?” tanyanya polos.
“Oh iya enak, enak banget, tapi kamu mau nggak yang lebih enak?” tanyaku.
Tanpa berbicara lagi aku memegang kepalanya yang sejajar dengan kemaluanku dan sampailah mulutnya mencium kemaluanku.
“Hisap aja! enak kok kayak banana split,” dia menurut saja dan mulai melumat batang kemaluanku dan terkadang dihisapnya. Karena merasa maniku hampir keluar aku menyuruhnya berhenti, dan Ova pun berhenti menghisap batang kemaluanku dengan raut muka yang sedikit kecewa karena dia sudah mulai menikmati “oral seks”.
Lalu kami pun berganti posisi lagi sambil menenangkan kemaluanku. Dia pun kembali duduk di atas jok dan aku di bawah dengan agak jongkok. Kemudian aku membuka kedua belah pahanya dan telihat kembali liang gadis Ova yang masih sempit.
Aku pun mulai bersiap untuk menerobos lubang kemaluan Ova yang sudah agak basah, lalu Ova bertanya,
“Mau dimasukin tuh Andhi, mana muat memekku kecilnya segini dan punyamu segede pisang?” tanyanya polos.
“Ah tenang aja, pasti bisa deh,” sambil memukul kecil kemaluannya yang memerah itu dan dia pun sendiri mulai membantu membuka pintu liang kemaluannya, mungkin dia tidak mau ambil resiko lubang kemaluannya lecet.
Secara perlahan aku pun mulai memasukan batang kemaluanku,
“Aah.. ahh.. enak Andi,” desahnya dan aku berusaha memompanya pelan-pelan lalu mulai agak cepat,
“Ahh.. ahh.. ahh.. terus pompa Andi.” Setelah 20 menit memompa maniku pun sudah mau keluar tapi takut dia hamil lalu aku mengeluarkan batang kemaluanku dan dia agak sedikit tersentak ketika aku mengeluarkan batang kemaluanku.
“Kok dikeluarin, Andi?” tanyanya.
“Kan belum keluar?” tanyanya lagi.
“Entar kamu hamilkan bahaya, udah nih ada permainan baru,” hiburku.
Lalu aku mengangkat badannya dan menyuruhnya telungkup membelakangiku.
“Ngapain sih Andi?” tanya Ova.
“Udah tunggu aja!” jawabku.
Dia kembali tersentak dan mengerang ketika tanganku menusuk pantat yang montok itu.
“Aahh.. ahh.. sakit Andhi.. apaan sih itu..?”
“Ah, tidak kok, entar juga enak.”
Lalu aku mengeluarkan tanganku dan memasukkan batang kemaluanku dan desahan Ova kali ini lebih besar sehingga dia menggigit celana dalamku yang tergeletak di dekatnya.
“Sabar yah Sayang! entar juga enak!” hiburku sambil terus memompa pantatnya yang montok. Tanganku pun bergerilya di dadanya dan terus meremas dadanya dan terkadang meremas belahan pantatnya.
Ova mulai menikmati permainan dan mulai mengikuti irama genjotanku.
“Ahh terus.. Andhi.. udah enak kok..” ucapnya mendesah.
Setelah beberapa menit memompa pantatnya, maniku hendak keluar lagi. “Keluarin di dalam aja yah Ova?” tanyaku. Lalu dia menjawab, “Ah tidak usah biar aku isep aja lagi, habis enak sih,” jawabnya.
Lalu aku mengeluarkan batang kemaluanku dari pantatnya dan langsung dilumat oleh Ova langsung dihisapnya dengan penuh gairah,
“Crot.. crot.. crot..” maniku keluar di dalam mulut Ova dan dia menelannya. Gila perasaanku seperti sudah terbang ke langit ke-7.
“Gimana rasanya?” tanyaku.
“Ahh asin tapi enak juga sih,” sambil masih membersihkan mani di kemaluanku dengan bibirnya.
Setelah itu kami pun berpakaian kembali, karena jam mobilku sudah pukul 19:30. Tidak terasa kami bersetubuh selama 2 jam. Lalu aku mengantarkan Ova ke rumahnya di sekitaran Panakukang Mas. Ova tidak turun tepat di depan karena takut dilihat bapaknya.
Tapi sebelum dia turun dia terlebih dahulu langsung melumat bibirku dan menyelipkan tanganku ke CD-nya. Mungkin kemaluannya hendak aku belai dulu sebelum dia turun. “Kapan-kapan main lagi yach Andhi!” ucapnya sebelum turun dari mobilku.
Tapi itu bukan pertemuan terakhir kami karena tahun berikutnya dia masuk Foto SMU yang sama denganku dan kami bebas melakukan hal itu kapan saja, karena tampaknya dia sudah ketagihan dengan permainan itu bahkan Ova pernah melakukan masturbasi dengan pisang di toilet sekolah.
Untung aku melihat kejadian itu sehingga aku dapat memberinya “jatah” di toilet sekolah
“Ah tenang aja, nanti aku ajari,” seraya langsung melumat bibir mungilnya. Sementara begitu ceritaku terhadap gadis manis Ova.



Bandar Poker Terpercaya Pokerbatman.com

Poker Online Indonesia - Untuk Mengejar Nilai



Poker Online Indonesia - Nama ku adalah Tari, gadis yang duduk di kelas 2 SMK. Aku memiliki pacar yang bernama S. kakak kelas ku kelas 3. Pacar ku ini orang nya baik hati, tapi agak pendek dikit dengan ku.
Walau aku punya pacar tapi aku belum pernah berciuman, oral sex, atau sampai berhubungan intim akupun gak pernah dengan nya.
Sejak aku sekolah setiap hari kamis, ada seorang guru yang lumayan tampan dan memilki bibir seksi, semakin lama aku melihat bapak itu semakin aku tertarik dan ingin rasa nya aku jadi pacar guru ku itu, Guru ku walau masih lajang tapi dia sudah bertunangan, saat aku masuk belajar dengan bapak guru ku itu ingin sekali aku mengucap kata-kata “ilove you”.
Tapi sayang nya itu tidak mungkin terjadi. Hampir setiap malam aku mimpi bercinta dengan guru ku itu, Rasa nya pingin sekali aku bercinta yang sesungguh nya dengan guru ku itu. Hari – hari rasa itu semakin menusuk hatiku yang penuh dengan cinta. Gak kebayang betapa Nikmat nya mencium bibir guruku, apalagi sampai tidur dengan nya.
Suatu ketika sampailah di ujian semester dan pada akhirnya Nilai ku mendapat remedial dengan bapak itu, aku berfikir kenapa guru ku yang ku cintai tega memberikan nilai remedial padaku…???
Mungkin dia gak tau betapa aku mencintai dan menyukai nya…
He…he…. Mana tau ya sementara aku belum mengungkapkan nya.
Setiap aku ingin meminta remedial bapak itu selalu menolak ku… kata nya…. “Apa gak dengar apa yang saya katakan, kan sudah tidak ada lagi remedial”.
Walau kelihatan kejam, tapi rasa cintaku tidak pernah pudar….
Sikap dan latar belakang bapak itu ku selidiki, ternyata dia lelaki tergolong memiliki Seks yang kuat dan sangat ingin melakukan nya, walau dia adalah seorang guru.
Hingga suatu hari terfikir oleh ku apa ku tembak aja ya bapak itu??? dan ku ajak tidur aja???? Gimana kalau bapak itu marah ya???? Ah… masa bodoh ku coba ajalah, demi nilai dan demi cinta ku.
Walau dia seorang guru kalau sudah melihat bentuk tubuh ku telanjang bulat pasti dia pengen nerkam juga… He…he….
Tapi juga terfikir olehku, jika bapak itu mau tidur dengan ku dan memuaskan seks nya, apa dia mau jadi pacarku dan akan menikahi ku… karena dia kan sudah bertunagan????
Dan gimana kalau dia menolak meniduriku sementara aku tidak mau munafik karena memang bener-bener kepengen tidur dan melakukan seks dengan guruku???
Selama 3 Malam aku membayangi dia, dan berfikir: “Akan kah aku harus mengorbankan Perawan ku demi cintaku dan demi Nilaiku….???”
Aku cari solusi terbaik dengan membaca berbagai buku seks. Ternyata ada buku yang menceritakan kisah yang sama seperti yang ku alami ini. Tenyata walau seorang wanita sudah tidak perawan lagi, keperawanan itu gak akan nampak atau kelihatan lagi selama 2 tahun tidak melakukan hubungan intim.
Karena selama 2 tahun vagina wanita akan kembali rapat seperti perawan lagi. Di kisah itu juga di bilang Setelah vagina sudah rapat kembali kemungkinan akan mengeluarkan darah lagi walau cuma sedikit dan akan merasakan sakit juga.
Selain itu juga diberikan Tips bagaimana menutupi ketidakperawanan kepada pacar atau suami kita kelak…. Tips inti sangat baik sekali untuk kita seorang wanita,
Intinya dikisahkan dalam buku itu, ketidakperawanan bisa ditutupi selama kedua nya masih merahasiakan nya.
Dan pada akhir nya aku memberanikan diri untuk menghampiri guruku itu. Suatu hari guruku itu duduk sendiri di ruangan Laboratorium, dan langsung saja ku hampiri dengan memberanikan diri.
aku menyapa : ” Assalamualaikum Pak…..???
Guruku : ” Wslm…”
Aku : lagi paen pak….????
Guruku : “gak ada, lagi duduk aja”
Aku : ” Pak Tari mau remedial pak???”
Guruku: ” Gak ada lagi remedial”
lalu ku dekati bapak itu, ku berkata ” Pak, Tari boleh ngomong sesuatu…???? (Dengan merayu guruku agar dia gak marah yang sudah ku siapkan sebelum nya).
Guru ku: “mau ngomong apa…????”
Aku : ” Tapi bapak janji jangan marah, jangan bilang-bilang ke siapapun, dan bapak sumpah dulu..??/”
Guruku : “maksud nya apa…??? (sedikit nada keras)”
Aku : “Bapak janji aja pak???”
Guruku : “Oke”
Aku : ” Pak… Sebetul nya Tari sayang dan suka ma bapak, tiap malam Tari mimpi bapak terus…???
Guruku : “Maksud kamu apa sich…???” (guru ku tetap bertanya-tanya)
Aku: ” “Bapak gak ngerti ya…??? Kalau gak ngerti biar Tari kasih tau ya pak???, tapi bapak kan uda janji gak marah???”
guru ku : ” Iya… saya gak marah”
Pelan-pelan tangan ku memegang tangan bapak itu, lalu sambil ku cium pipi guruku dan sambil berbisik di telinga nya :
“Tari sayang baget ma bapak, Tari tau siapa Tari pak, tapi gak salahkan kalau Tari mencintai bapak…???
Guruku menjawab : ” Tar… dengar bapak ya…??? Saya hargai kejujuran dan keberanian mu, tapi Usia kamu masih muda
dan tidak mungkin saya menjalin hubungan dengan kamu, apalagi saya guru kamu… Dan saya juga uda tunangan.”
Aku : “Tari tau pak, Tari tau itu pak, Tari tau bapak uda tunangan dan Tari siswa bapak.
Tapi Tari ingin banget bisa dekat ma bapak, bisa bermanja dengan bapak. Tari sayang baget pak ma bapak, Tari tau gak mungkin Tari bisa memilki bapak dan hati bapak.
Tapi bukan berarti apa tidak boleh Tari minta tubuh dan hanya miliki tubuh bapak aja????” (dengan keberanian ku ucap dan ku rayu bapak itu supaya mau tidurin aku dan ngajak berhubungan Seks)
Guruku : “Saya makin gak ngerti maksud kamu apa Tari….???”
Dalam hati aku berkata : “Dasar bodoh bapak ini… He…he…. gak ngerti apa pura-pura gak ngerti, Pa memang harus langsung aja ku katakan….”
Aku : “Begini loh pak… Tiap malam Tari mimpi basah… (sambil aku tersenyum). Tari dan bapak saling bercinta dikamar, saling bercumbu, saling ehhhmmm…eeheemmm… pak…????”
Guruku : ” Ehemmmm….ehemmmm…hmmmm,,, Itu apa Tar…????””
Dalam hatiku aku batin lagi : ” Memang bodohlah bapak ini…. uda kayak gitu juga masih pura-pura gak tau….”
Aku : ” iya pak, maksud nya bapak dan Tari tidur satu kamar, terus penuh cinta bapak berbaring diatas Tari…. bapak cumbu Tari, bapak cumbu leher Tari, sambil
bapak remas-remas nenen Tari, terus bapak emut-emut nenen Tari pak…. terus bibir bapak demi tahap turun ke perut sampailah bibir bapak di kemaluan Tari.
Bapak emut-emut kemaluan Tari, bapak cium, bpak mainkan dan jilat-jilat dengan lidah bapak, rasa nya pak enak banget pak, nikmat… AAAhhhhhhh…..”
” Kemudian aku melirik kebagian kemaluan guruku dan berkata lagi: “Tari pengen pak melakukan nya dengan bapak sekarang seperti dimimpi Tari…???”
Tenyata keamaluan guruku bergerak-gerak dan agak mengeras, mungkin mendengarkan cerita mimpiku, ayoo… kena dech guruku,
dan ternyata memang benar apa yang diceritakan dalam buku yang ku baca itu, kalau tipe seperti guruku ini ternyata kuat seks dan pantang di pancing.
He…he…..
Guruku : ” Gila… kamu… Nekad x kamu bicara begitu”
Aku : “Pak demi cinta apapun Tari lakukan, Tari cinta dan sayang banget ma bapak, Kalau bapak gak percaya pak, silahkan bapak ambil sekarang juga perawan Tari pak,
Tari Rela pak berikan untuk bapak, Tari ikhlas”
Guruku menjawab dengan lembut sekali : “Gak Tar, jangan, bapak takut, bapak gak mau, bapak gak bisa, perawan itu adalah harta wanita yang paling berharga, itu harga diri kamu,
walau saya melakukan nya, bapak takut dosa, takut ketauan orang, dan pasti nya bapak gak bisa nikahi kamu…???”
Aku : “Tari juga takut Dosa pak, tapi Tari pengen x, habis ni Tari akan taubat pak, ini adalah bukti buat bapak, jangan sakiti Tari pak, jangan tolak pak.
Guruku juga masih menolak dan berkata : ” Gak Tar… gak….”
Dalam hati aku berkata : “susah juga ya ngerayu sibapak ini, aku tau bapak ini pasti uda gak tahan dan bernafsu, apa kau nekad aja buka baju ya… Pasti bapak ini masih takut kalau aku cerita ma orang-orang
atau orang lain, dan pasti takut kalau akau meminta pertanggung jawaban. Ah… tunggu apa lagi langsung ajalah, mumpung sepi dan uda nanggung, lagian penis sibapak pun, uda bergerak naik alias sudah tegang.
He…he,…..”
Aku :” Tari tau pasti bapak takut kan Tari cerita ma orang lain, takut Tari minta bapak tanggung jawabkan????, jangan takut pak, Tari sumpah dan janji gak akan
Cerita kepada siapapun, ini rahasia kita berdua pak, cuma kita berdua pak, dan Tari gak kan minta tanggung jawab kepada bapak, Tari janji pak.
Aku yakin pasti sibapak uda mau nih… kemudain bapak menjawab:
Bapak : ” bapak gak percaya sama kamu”.
Buseetttt, ternyata iya cuma karena sibapak kurang percaya makanya gak mau… Tenang… kali ini pasti sibapak kelepek-kelepek…. He…he…
Aku : “Bener pak, Tari janji gak kan menuntut bapak dan gak akn cerita kepada siapapun, klau sampai Tari cerita, Tari siap mati pak.
Lalu perlahan-lahan aku buka kancing seragam sekolah ku dan mengeluarkan nenen ku yang putih ini di hadapan sibapak, dengan lantam nya ku sentuh kemaluan si bapak….
Kemudian pun sibapak sudah gak dapat memendung lagi hasrat nya setelah melihat nenen ku. dan kemudian guruku berkata:
“Maafkan saya, saya sudah gak tahan dengan godaan mu, adik kecil saya sudah bangun dan berdiri tegak…jangan salahkan saya kalau saya khilaf, dan saya pegang janji kamu tadi”.
Aku menjawab : “Iya bapak sayang… Tari janji, bapak tenang aja, bawa Tari ke surga dunia bapak sayanggg…………”
Bapak menjawab lagi : “Baiklah… Asal kamu tidak cerita kepada siapapun dan tidak menuntut saya” Tolong kunci pintu itu, dan ini kunci nya.
Lalu aku menjawab : Iya bapak sayang, dan kemudian aku mengunci pintu. Lalu aku mendekati bapak dan dengan nafsu nya bapak memeluk aku, mencumbui bibir ku…
Kami bercumbu sampai lima menit dan bermain lidah sambil tangan sibapak mengelus-ngelus dan meremas-remas nenenku dengan lembutnya…
Ahhh….ah… ternyata bapak pintar sekali… dan sibapak memulai aksi tangan nya membuka semua kancing baju ku… dan kemudian bapak mengajak aku duduk diatas pangkuan nya.
Terus si bapak menghisap-hisap nenen ku, memainkan puting susu ku dengan lidah nya secara bergantian sampai sekitar 15 menit,
dan kemudian tangan bapak sambil menghisap nenen ku tangan nya mulailah tangan nya memasukan tangan nya ke ROK ku dan jari nya mulailah mengelus-ngelus kemaluanku.
Semakin lama rasa itu semakin nikmat dan enak sekali hampir sama dengan mimpiku. Perlahan-lahan kemaluanku mengeluarkan cairan dan membasahi CD ku.
Kemudian si bapak menyuruhku berbaring…
Setelah berbaring sibapak kembali mencumbui bibirku, telingaku dan leherku sambil tangan kiri nya meremas-remas nenenku dan tangan kanan nya memainkan jarinya di CD ku.
Aku terus mendesah kenikmatan, rasanya gak tahan, walau baru pertama kali aku melakukan seks tapi seperti dimipiku rasa nya.
kemudian sibapak guruku mulailah menjilati nenenku, memainkan kembali lidah nya di puting nenenku secara bergantian, nenen sebelah kiri ku di emut-emut dan nenenku sebelah kanan diremas-remas, begitu terus secara bergantian samapi kurang lebih 20 menit.
Kemudian mulailah sibapak membuka rok ku perlahan-lahan, lalu perlahan-lahan sibapak membuka si CD ku berwarna pink… habis sudah tubuhku tanpa sehelai benang…
Vaginaku yang indah dan masih ditumbuhi bulu-bulu kecil kemudian dicumbui nya, di jilat perlahan-lahan kurang lebih 15 menit… Semakin lama
aku pun mulai gak tahan lagi dan gak sabar ingin merasakan keperjakaan guruku dan tendangan rudal si Bapak guru ku itu yang sudah bagun dari tidur nya.
Aku pun berkata : Bapak sayang… Ahhh…..ahhhh… Nikmat kali pak, nikmat banget, masukin pak, jangan tunggu lama lagi, Tari uda gak tahan pak…
Kemudian si bapak mulailah mencopoti baju dan celana nya, kemudian sibapak menyuruhku yang membuka celana dalam nya sambil aku masih malu-malu karena baru pertama x nya aku melihat kemaluan pria yang asli nya.
Terbuka lah celana bapak dan ku lihat pemandangan indah, rudal sibapak ternyata besar baget, sambil aku berkata: “Apa masuk ini punya bapak ke tempat Tari…????
lalu bapak berkata: “Kita coba aja sayang….”””
Lalu bapak menyuruhku untuk gantian mengemut-ngemut dan memainkan lidahku di kemaluan nya, aku pun memulailah dengan aksi nya.
Sibapak mulailah merintah dan mendesah kenikmatan, semakin teganglah kemaluan sibapak…
Kemudian sibapak membaringkan aku, dan mulai lagi mengemut-ngemut payudara ku yang indah itu… He…he… (kelihatan nya sibapak menyukai payudaraku).
dan kemudian sibapak mencumbui aku dan berbisik ditelinga ku ” Sayang… apa kamu uda siap saya bawa ke syurga kita, saya kan membuat kamu seperti mimpimu…
kemudian aku menjawab: “Siap sayang… samil aku mendesah…
Ahhh…hhhmmm….ah…hhh….hhhmmmmmm….mmm… Enak banget sayang…. Seperti dimimpi.
Lalu si bapak kembali memcumbui bibir vaginaku… menjilati vagina ku perlahan-lahan yang sudah becek dan basah itu… ternyata siBapak pintar baget bercinta dikamar…
He..he… SiBapak koq mau ya menjilati vaginaku, kok gak jorok ya…??? padahal dia guruku… gak nyangka ternyata guru dan murid gak pandang jorok klau sudah bercinta.
Kelihatan nya sibapak meminum cairan vaginaku… Ha..ha…
Semakin lama-lama bener-bener aku uda gak tahan, langsung saja secara spontan kepala sibapak ku tarik ke atas dan aku berkata :
” tunggu apalagi sayang, cepat masukin… uda gak tahan sayang…, Tapi pelan-pelan ya sayang… Takut sakit”.
Kemudian sibapak mulailah memegang penis nya dan mengarahkan ke vaginaku… perlahan-lahan sibapak memasukan nya dan mencari lubang vaginaku yang sempit itu.
lalu aku berteriak kecil… Aduh ah… Sakit pak… Pelan-pelan ya..??? bapak menjawab: “Iya sayang, tahan ya…??”
lalu pelan-pelan, perlahan-lahan bapak mencoba nya lagi untuk memasukan, lalu… Blesssss…sss… Ahh… aku merintah dan merasa sakit sekali seperti ada yang memecahkan sesuatu daging… Sakit pak… sakit…
Masuklah semua penis bapak ke dalam vaginaku… Hilanglah sudah perawanku, tapi aku tidak takut… karena aku sudah punya cara untuk menyembunyikan nya.
Kemudian pun bapak melihatku kesakitan, dia pun mencium bibirku peelahan-lahan sambil pelan-pelan menggoyangkan pantat nya dan menggenjot penis nya kedalam vaginaku keluar masuk… lama-lama rasa sakit tadi berubah menjadi Rasa Nikmat yang tiada tara, Nikmat banget rasa nya, darah perawan yang keluarpun sudah bercampur dengan cairan putih kental, rasa nya sama seperti mimpi dan malah lebih nikmat dari pada yang ku mimpikan….
Terus sibapak menggoyang pantat nya sambil terkadang sekali-kali mencium bibirku dan menghisap nenenku.. Bergoyang dengan posisi aku dibawah dan sibapak diatas berlangsung kurang lebih 25 menit yang terus aku mendesah kenikmatan… dan gak lama kemudian aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari vaginaku…
Rasa itu pelan-pelan tersa melebihi kenikmatan dari yang sebelum nya,… dan semakin nikmat… dan akhir nya AAAhhhhhhh….h.hhhhhhhhhhhhhhhhhh…..
Ternyata itu yang dikatakan keluar sperma pada wanita (alias nembak)… Ahhhh…ahhhh,….. Nikmat tiada tarapun ku rasakan…. Gak ada yang melebihi nikmatnya
rasa ini, apalagi baru pertama kualami… Dan ternyata sperma sibapak belum keluar, sibapak memintaku duduk dipangkuan nya dan memasukan vaginaku ke penis nya… lalu kumasukan pelan-pelan…
Ternyata… ahhhh…hhh… masih nikmat banget tanpa belajar pun aku tahu kalau pantatku harus naik turun…dan nenenku pun diemut, dihisap dengan lembut dengan sibapak sambil aku menggoyangkan pinggulku… posisi ini berlangsung 15 menit, dan sperma bapak pun belum juga keluar,
sehingga aku meminta bapak untuk ganti posisi kembali aku dibawah aja dan sibapak diatas…
Dan kemudian pelan-pelan sibapak memasukan penis nya kedalam vaginaku… dan menggoyangkan pinggul dan pantatnya terus menerus… sambil kadang-kadang berbisik ditelinga ku
Nikmat x sayang… nikmat kali… dan aku pun menjawab: “Iya cinta, Tari juga nikmat”.
Dan gak lama kemudian akupun sepertinya hampir keluar sperma dua kali dan ternyata … aaahhhhhhhhhhhhhhhh…ahhh….hhhhhhhhh… Seperma ku keluar 2 x.
Dan gak lama kemudian sibapak mempercepat genjotan nya sambil mendesah di telingaku…. sambil berbisik Ahhhh…hhhh… hhh… bapak mau keluar,,…. Ahhhh…hhhh…
Lalu dengan cepat penis sibapak dicabut dari vaginaku dan diarahkan ke payudara ku… keluarlah cairan putih kental membasahi nenenku…
………….. Ahhh…hh… Kemudian bapak memelukku dan mencium ku… sambil berkata : “Nikmati baget sayang… bapak kok jadi sayang ma kamu, lalu aku menjawab… Iya pak,
Tari juga sayang ma bapak.
Lalu setelah kami tiduran melepas lelah sekitar 15 menit sambil cerita dan berjanji, kami mengelap cairan sperma tadi dan membersihkan keringat, lalu bergegas memakai pakaian kembali.
Kemudian siBapak menciumku dengan lembut dan penuh cinta.
Sibapak pun meminta kartu remedial ku dan mengisi nya dengan Nilai 7,90, padahal nilai segitu tidak cukup, tapi gak mungkin sibapak kasih nilai 9,00 karena aku pun mengerti kalau yang nama nya remedial nilai nya harus 7 ke atas dan di bawah 7,99.
Sibapak berkata: “Kamu nekad nya, kamu berani, saya tau kamu melalukan ini juga selain karena cinta ma saya pasti karena nilai kan???”
Aku menjawab sambil senyum: “Iya pak, tapi bener kok, Tari cinta dan sayang baget ma bapak, walau nanti Tari sadar gak bisa memilki bapak dan cinta bapak”.
Tapi bapak jangan takut, ini rahasia kita berdua pak. Yang penting Tari uda dapatkan perjaka bapak itu uda cukup buat Tari pak”.
hari-hari kami jalani seperti biasa hubungan antara murid dan guru kalau lagi belajar dan diluar, kalau kami berdua sedang kangen dan rindu, kami ketemuan dan bercinta di tempat tersebut yaitu tempat
tersembunyi yang tidak tau oran-orang.
kami terus sering bertemu, apalagi kalau aku lagi ada tugas rumah, sibapak lah yang kasih tau aku dan ngajari aku, sambil setelah belajar, kami belajar bercinta kembali… Begitu seterus nya. kalau aku lagi kepengen ML aku sms sibapak pakai kode dan begitu juga sibapak kalau lagi kepengen juga smsan pakai Kode… he,,he,,
Hubungan kami aman dan terahasia tidak ada satu orang pun yang tau, kami merasa bahagia banget. Dan aku pun jadi pintar dalam bidang komputer karena sibapak, dan makin pintar,
apalagi bercinta juga uda pintar… he…he…
Gak sia-sia pengorbanan ku. malah aku jadi pintar diantara teman-temanku…
Kadang pengorbanan itu perlu begitu….. jangan takut kalau perawan itu diberikan kepada guru kita karena jasa guru kita tidak dapat terbalaskan, sehingga kuberikan untuk nya.
Dan setelah itu aku lulus dari sekolah itu dan mendapatkan bea siswa untuk kuliah, akupun kuliah, dan lama aku gak ketemu sibapak selama 3 tahun, akhir nya aku menikah dengan teman kuliahku.
Aku pun menikah sebelum lulus kuliah, ternyata selama 3 tahun vaginaku kembali rapat kembali, sempit seperti perawan, dan waktu setelah 2 tahun gak ML dengan si Bapak, aku coba sendiri maturbasi (onani) sendiri karena kepengen dan mencoba memasukan jariku sendiri, ternyata gak bisa dan sakit.
Lalu waktu aku menikah dengan suamiku dimalam pertamapun aku ML dengan suamiku tidak ketahuan karena aku menjerit kesakitan waktu rudal suami ku masuk ke dalam vaginaku.
dan keluar sedikit bintik merah bersama keluar nya cairan seperma ku. Dan sampai saat ini hidupku bahagia dengan suamiku dan dikaruniai seorang putra. Dan Rahasia bersama Guruku pun tidak terbongkar.
Pada suatu hari aku main ke sekolah ketemu guruku untuk silahturhami, dan kemudian ku cari sibapak guruku, ternyata dia masih ganteng dan bibir nya seksi,
Kami kembali mengulang cerita dulu. dan kemudian untuk ke sekian kali nya kami melakukan nya lagi di tempat yang sama, sibapak malah makin ganas dan makin pintar melakukan seks dengan ku, aku pun sampai lemas terkulai dibuat nya, dan dia pun memngeluarkan sperma nya didalam vaginaku sambil berkata…
“Sayang.. bapak titip anak yadi perut kamu, kalau anak bapak jadi, rawat dia dan jaga dia” padahal dulu waktu kami ML sibapak tidak pernah mengeluarkan sperma didalam vaginaku.
Ada sekitar 8 kali aku kesekolah karena alasan tugas atau bisnis dengan sibapak, dan 8 kali juga aku ML dengan si bapak dan sibapak mengeluarkan sperma nya di dalam vaginaku. Dan itu terakhir kami bertemu. pada akhir nya aku hamil lagi dan sampai saat ini Aku pun masih hidup bahagia dengan suami ku dan anak-anak ku.
Sekianlah cerita Cinta dan Seks bersama Guruku tercinta.
Jika kamu ingin belajar dan mencoba silahkan… Anda semua tidak perlu takut karena perawan anda sudah hilang…
Karena setelah 2 tahun tidak berhubungan intim, vagina anda yakin dan pasti kembali rapat seperti semula.
Asal syarat nya berani dan rahasia..
Cerita ini untuk wanita yang sudah kepengen sekali bercinta dan ML dengan pacar atau memilki cinta dengar Guru nya atau Dosen nya.
Karena dengan begitu nilai anda pun semakin bagus, anda juga semakin pintar.
Terkadang Guru kita adalah segala nya, tidak sanggup kita untuk membalas jasa nya. inilah cara terbaik.
Kalau anda yakin silahkan anda ikutin saya, tapi kalau anda Ragu janganlah anda lakukan…
Kisah Ini khusus untuk orang dewasa dan yang ingin tau tentang Seks… hanya sebagai bahan pelajaran… Bukan sebagai pelecehan…
Jadi tanggapinlah dengan sisi positif nya, karena mungkin itu yang harus anda lakukan



Poker Online Indonesia Pokercino.net

Agen Poker Online - Nikmat Sekali



Agen Poker Online - Malam minggu kemarin ibuku yng ada urusan ke koya Jogya untuk bertemu temannya, aku ditinggal dirumah dan disuruh untuk jaga rumah, inginnya sih mau ikut tapi yang penting aku udah ditinggali duit hehe yang pastinya aku juga bisa berpacaran dengan pacarku Ayu, dan kejadian seperti di film dewasa itu terjadi.
Saat ibuku berangkat ke yogya sekitar jam 16.30 aku segera mengambil sepeda federalku dan pergi kerumah Fitri sahabat pacarku yang jarak rumahnya sekitar satu kiloan. Saat sampai dirumah Fitri aku langsung menyuruh Fitri menjemput Ayu sementara aku menunggu dirumahnya Fitri.
Saat menunggu aku bermain dengan adik Fitri yang masih kelas 5 SD. Adik Fitri bernama Mala. Dia kelas 5 SD tapi sudah seperti anak kelas 3 SMP, bongsor dan sexy. Susunya pun sudah seperti anak remaja, ukurannya 32 A tapi fikiranya masih anak kecil.
Tingginya pun sama hampir sama seperti kakaknya malahan tinggi Mala. Saat itu orang tua Fitri pergi keMatahari Klaten dan mereka berdua ditinggal pergi. Aku dan Mala bermain diruang tamu yang agak tertutup dari luar sambil nonton tv.
Aku duduk disebelah Mala yang juga duduk disebelahku.
Saat itu Mala memakai daster longgar dengan rok mini sepaha sehingga saat dia duduk seperti saat ini akan tersingkap. Paha mulusnya kelihatan hingga celana dalamnya yang berwarna putih kelihatan. Karena pemandangan itu kontolku langsung tegang mendesak celana jinsku.
“Mala main pengantinan yuk” ajakku berusaha untuk mencari cara agar dapat meraba tempik Mala atau susunya.
“Mas In main apa sih?” kata Mala nggak mengerti.
“Sini, saat ini pengantin cowoknya sedang main sayang sayangan dengan pengantin ceweknya” kataku sambil berusaha menariknya kepangkuanku menghadapku, diapun diam menurut. Saat sudah dipangkuanku rok mininya aku singkapkan agar kontolku pas ditempik Mala.
“Lalu cowoknya mencium susu ceweknya seperti ini” kataku sambil menurunkan tali dasternya yang longgar, mala diam saja.
Aku melorotkanya sampai melewati tangannya lalu melepaskan daster atasnya. Ternyata Mala tidak memakai kaos dalam sehingga langsung telajang dada ketika dasternya aku pelorotkan.
Bentuk susu kecil Mala sungguh luar biasa indahnya. Kecil mungil masih sebesar jambu biji dengan puting coklat mudanya mencuat sebesar biji kacang tanah. Sekitarnya coklat muda melingkar mengelilingi putting yang mencuat. Aku sungguh terpesona
Aku lalu menunduk dan menjilat puting imut Mala dan kemudian mulai melumat lumatnya gemas.
“Mhh mas In geli, susu Mala kok diisep sih” katanya polos banget.
“Kan yang cowoknya sayang sama ceweknya” kataku lalu melanjutkan melumati susu Mala kanan kiri bergantian. Lama kelamaan Mala mulai menyukainya karena kepalaku dipeluknya erat erat.
Tanpa dia sadari tanganku mulai meraba tempiknya yang masih terlapis celana dalam putih. Aku mulai meraba dari atas lalu mulai kebawah. Disaat sampai di depan lubangnya yang kecil dan juga pas didepan kontolku, aku membuka celanaku dan menarik keluar kontolku dari celana dalamku dan membiarkannya mengenai tempiknya.
Aku lalu menyelipkan kontolku kedalam celana dalam Mala lalu menggesek gesekkannya pelan pelan. Mala nggak sadar karena keenakan susunya aku lumat lumat.
“Mhhh mas In apa nih yang ngganjel” katanya lalu tangannya memegang kontolku yang masuk kedalam celana dalamnya menggesekkan dengan tempik Mala.
“Nggak apa apa Mala, saat ini cowoknya mau buat adik sama ceweknya” kataku sambil terus menggesek gesekkan kontolku ditempik Mala. Tangan Mala aku naikkan lagi dan aku kembali melumat susu Mala dan juga mempetting Mala hingga kurasakan lama lama tempik Mala basah juga. Mungkin karena keringat atau cairan apa aku nggak tau.
Kudengar diluar ada becak yang datang didepan rumah Fitri. Kudengar juga suara ibunya Fitri sedang membayar ongkos becak. Aku lalu buru buru menurunkan Mala dan memasukkan kontolku kedalam celana dalamku lalu menutup resletingnya.
“Mala naikkan dastermu nanti dimarahi mama lho tuh mama dateng” kataku lalu menarik tali daster Mala keatas.
“Iya mas, mama dah dateng” kata Mala polos lalu keluar menghampiri mamanya.
“Ahh syukurnya” kataku dalam hati karena hampir saja ketahuan. Tenang deh ntar kamu juga dapet bagian juga kata hatiku sambil membelai kontolku yang masih ngaceng.
“Eh Indra lagi nunggu Fitri yah, mana Fitri?” kata mamanya Fitri ramah karena aku sudah sering main kesana
“Lagi jemput Ayu bu lek” kataku.
“ooh ya sudah” lalu Iapun masuk kekamarnya.
“Mas lain kali main lagi yah kayak tadi” kata Mala.
“Iya sayang tapi jangan bilang siapa siapa yah” kataku lalu meremas susunya yang kelihatan mengintip menggoda.
“Ahhh mas In sakit tau” kata Mala merengut sambil menutupi susunya.
“Jangan bilang bilang yah” kataku lalu Mala mengangguk dan menyusul mamanya kekamar. Aku kembali menunggu Fitri.
Tak lama kemudian Fitri datang sambil membonceng Ayuku yang kusayang.
“Eh say kamu sudah izin kalau mau nginap?” tanyaku setelah Ayu datang dan duduk disampingku.
“Sudah sayang, aku izin kalau akan nginap dirumah Fitri” katanya.
“Ya sudah deh beres kalau gitu” kataku
“Eh sekarang kita kerumahnya Fandi lalu keinternet bareng” kataku.
“Ya sudah kalau gitu aku ambil sepedaku dulu dan pamit kemama” kata Fitri masuk kedalam dan tak lama keluar membawa sepedanya disusul ibunya.
“Bu lek kami main dulu yah” kataku berpamitan kepada mama Fitri lalu kami bertiga langsung pergi bareng kerumah Fandi pacar Fitri.
O iya aku belum memperkenalkan diriku, Ayu dan juga teman temanku. Namaku Krishna. Aku bersekolah sebuah madrasah di Klaten kelas 1. Kata teman temanku aku orangnya mirip bintang film Bollywood tapi yang mana aku sendiri nggak merasa begitu.
Tinggiku sekitar 173-175cm. Aku tinggi karena aku sering latihan Tae Kwon Do. Penampilanku juga gaul dan funky jadi nggak kampungan.
Ayu siswi kelas tiga di SMP Negri 4 Klaten. Ayu orangnya tinggi semampai(sekitar 160cm), berambut panjang dan juga berkulit kuning langsat bodynya pun sangat sintal jadi kalau dinilai dia dapat 9, nggak 10 karena aku belum pernah bersetubuh dengannya.
Dia kalau diamati persis sekali dengan Nilam Koesworo penyanyi dangdut ibukota, dandanan Ayu juga gaul dan sexy menambah nilai lebih baginya saja. Ayu juga banyak yang mengejar terutama teman sesekolahnya tapi dia lebih memilihku. Ayu juga montok, BH nya berukuran 32b dan pantatnya membulat indah.
Kalau Fitri nggak kalah cantik dari Ayu tapi Fitri agak pendek dan juga hidungnya nggak semancung Ayu. Dia mirip Lyra Virna model dan juga presenter Tv itu. Dia juga sexy tapi sayang susunya masih imut maklumlah masih kelas dua SMP.
Sekolahnya di SMP Negri 3 Klaten jadi nggak sama dengan Ayu. Kalau Fandi anak kelas satu diSMU Negri 3 Klaten orangnya tampan dan berkulit putih. Dia mirip sekali dengan kiannya Westlife tentu juga banyak yang menginginkan Fandi menjadi cowoknya.
Setelah sampai dirumah Fandi kami langsung pergi keluar jalan jalan berempat. Aku membonceng Ayu dan Fandi membonceng Fitri dengan sepeda federal kami masing masing.
Suasana malam itu benar benar romantis banget. Kami berempat langsung menuju warnet LUV yang dekat dengan jarak rumah Fandi. Kami berempat memang memiliki hobby yang sama yaitu catting diinternet atau membuka situs BF. Setelah puas kami berempat keluar dari warnet dan menuju kerumahku.
Kami berempat menuju kerumahku dengan sepeda. Setelah sampai Fandi dan Fitri menuju kamarku. Aku cuma tersenyum geli.Pasti deh mereka mau peting lagi kataku dalam hati. Aku lalu menutup pintu rumahku dan memadamkan lampu ruang depan agar telihat seperti kosong.
Aku dan Ayu lalu duduk dilantai ruang makan beralaskan tikar sambil nonton tv. Ayu duduk didepanku sambil rebahan didadaku.
Lagi asyiknya memeluk Ayu aku mendengar teriakan kecil Fitri. Aku lalu melihat apa yang terjadi didalam kamarku.Aku langsung menyibakkan tirai kamarku yang menutupi kamar tidurku. Aku cuman bisa terdiam saat menyaksikan Fitri ditindih Fandi dengan telanjang bulat.
Fitri dibawah seperti merasakan kesakitan namun juga kenikmatan. Ternyata tadi Fandi menusuk tempik Fitri dengan kontolnya. Kulihat cairan putih kental bercampur merah darah diselakangan Fitri. Ternyata Fitri masih perawan. Aku lalu keluar kamar nggak mau mengganggu kenikmatan mereka. Aku lalu kembali keruang makan dan kembali memeluk Ayuku.
“Ada apaan sih mas In?” tanya Ayu penasaran
“Nggak mereka lagi kawin”kataku. Saat itu terdengar rintihan rintihan antara kesakitan dan kenikmatan lirih.
“Sshhh.. aahkkhh.. aahkkh.. uuhh” desahan itu terdengar menggairahkan.
“Dengar nggak kamu yang?” tanyaku
“Iya mas, asyik yah kayaknya. Dah kebelet kali” kata Ayu
“Cobain yuk, kayaknya enak deh” kataku
“Iya tapi jangan disini. Dikamar aja yah” kata Ayu
“Iya kita kekamar sebelah” kataku lalu bangkit berdiri sambil menuju kamar sebelah diikuti Ayu.Sesampai dikamar aku lalu menyibakkan rok Ayu lalu melorotkan celana panjangku dan celana dalamku sekalian hingga lepas.
Kontolku tegak mengacung acung keras karena tidak ada penghalang.
Saat rok Ayu tersibak langsung terlihat tempiknya yang mungil tetapi rimbun dengan rambut halus karena tadi celana dalamnya sudah aku lepas dan kukantongi. Aku lalu melepas rok mini Ayu dengan menarik resleting belakangnya.
Lepaslah sudah penghalang kelamin kami tinggal atasan kami. Kami lalu saling melumat dan memainkan lidah kami seperti kesetanan karena kami sudah terangsang. Kontolku aku gesek gesekkan diperut Ayu yang mulus. Ahhh nikmatnya helemku tergesek kulit mulus.
Tanganku lalu melepas kaos singlet Ayu dengan mengangkatnya keatas melewati kepala kami. Sekarang Ayu tinggal memakai BH birunya. Aku lalu melepaskan baju atasanku sampai aku bugil. Tanganku meraih kepunggung Ayu dan meraih kaitan BH Ayu lalu melepasnya dan membuang BH Ayu kelantai kamar. Kami lalu naik keranjang berdua.
Aku langsung menindih Ayu dan melumat puting kanan Ayu.
“Ugh.. masshh” rintihan Ayu sangat indah didengar. Kulumat puting Ayu kanan kiri bergantian sementara kontolku aku gesekkan nail turun diselakangan dan tempik Ayu lalu aku menurunkan ciumanku keleher putihnya Ayu kemudian membuat cipokan yang memerahkan leher itu dibeberapa tempat.
Setelah puas membuat kenangan untuk Ayu dilehernya sebagai tanda bahwa malam ini kami lagi gituan lalu aku menjilat dada atas Ayu hingga jilatanku sampai pada putingnya yang merah kecoklatan.
Aku menjilatinya sebentar lalu aku melumatinya bergantian kanan kiri kanan kiri sambil aku remas remasnya. Bila aku melumat yang kiri tanganku meremas yang kanan tapi bila aku melumat yang kanan maka aku meremas yang kiri sehingga susu Ayu semakin keras dan mumbul.
Setelah puas aku nyusu aku lalu menjilat perut Ayu sebentar sampai jilatanku mengenai bulu tempiknya.Terasa geli saat bulunya mengenai hidungku. Aku lalu menjilati lipatan membelah merah ditempik Ayu.
“Mmhhh.. sshh.. aaahhh.. maasshh geli” rintihan Ayu menggemaskan. Saat aku menjilati sambil terkadang menyedot nyedotnya. Basah sekali ditempiknya. Aku lalu menyelusupkan lidahku ditempik sempit Ayu lalu menjilatinya dengan cara mengeluar masukannya.
“Aahhh.. maasshh geeliii” rintihanya saat kujilati. Setelah aku puas menjilati tempik Ayu lalu aku berlutut didepanya.
“Yang emutin dong iniku” kataku sambil memegangi kontolku.
“Emoh ah geli aku” katanya sambil begidik geli.
“Nggak apa apa sayang, ayo dong” aku sedikit memaksa sambil mendorong pinggangku maju dan mendekatkan kepala Ayu keselakanganku. Ayu lalu mulai menjilati helm kontolku. Geli bercampur enak mulai kurasakan. Lama lama Ayu mulai memasukkan kontolku kedalam mulutnya. Mulanya kena giginya. Sakit tapi enak menggelikan.
“Ahh yang jangan kenain gigi” kataku sambil memegang kepala Ayu. Ayu terus saja melumat lumat kontolku sambil sesekali melirik kearahku yang merem melek keenakan.
“Enak yah say” katanya sambil tertawa kecil.
“He eh terusin dong” aku meminta kembali lalu Ayu ngemut kontolku lagi. Kali ini aku memaju mundurkan pinggangku seperti menyetubuhi mulut Ayuku. Sensasinya antara enak dan sakit karena kena giginya tapi malah membuatku merasa nikmat. Setelah puas dikemutin Ayu lalu aku melepaskan kontolku dari mulut Ayu.
“Yang dimulai aja yuk, aku sudah nggak tahan nih yang” kataku lalu mencium bibir merahnya. Dia membalas kecupanku lalu menjawab.
“Iya, Ayu juga kok sayang. Aku sudah penasaran tapi pelan pelan yah yang” katanya manja.
“Iya deh sayang” jawabku lalu aku memposisikan diri diatas tubuhnya lalu mengepaskan kontolku dilubang tempik Ayu. Setelah pas dilubangnya lalu aku coba mendorong pelan pelan.
“Uhkhh…” ternyata susah juga maklum kontolku memang gede(18cm dengan diameter 5 cm). Setelah tiga kali mencoba dorong akhirnya kepala kontolku masuk juga. Walau baru kepala kontolku Ayu kelihatan meringis menahan sakit sepertinya. Aku lalu mencoba mendorong pelan sekali takut menyakiti Ayu.
“Sleeph…” pelan pelan kontolku masuk tapi setelah 1/3 nya kontolku terhalang selaput tipis sekali seperti mencegah kontolku masuk lagi.
“Yang apaan nih kok nggak bisa masuk lagi?” tanyaku penasaran.
“Nggak tau lah mas” jawab Ayu sambil menggigit bibir menahan perih lalu aku menghentakan pinggangku keras keras kedalam tempik Ayu.
“Aaahhhkkkhhhh…” teriaknya kesakitan saat semua kontolku masuk kedalam tempiknya. Saat kontolku masuk semua seperti ada sesuatu yang robek tadi.
“Aduh mas tahan sebentar” kata Ayu sambil memegangi pinggangku erat.
“Tahan yah sayang, kata orang bila pertama kali akan sakit gini” kataku tetap menindihnya. Rasanya sempit, enak, peret dan juga seperti diremas remas pelan pelan oleh dinding hangat dan lunak.
Pokoknya enaaakk sekali. Setelah Ayu agak enakan nggak merintih lagi aku mulai mencoba menggoyangkan pinggangku naik turun walau masih pelan sekali karena peretnya tempik Ayu.
“Sleeephh.. bleess.. slleep.. blleess.. sleep” pelan pelan kontolku keluar masuk pelan pelan sedangkan Ayu menggigit bibir bawahnya menahan perih.
“Mmhhh maasshhh sakiithh” katanya pelan sekali sambil merintih rintih.
“Iyahh.. sayanghhh.. tahan yah nanti juga ilang” kataku diselingi desahan nikmat dan linu dikontolku.Rasanya seperti diremes keras keras. Setelah agak lama menaik turunkan kontolku, tempik Ayu sudah agak lancar. Ayupun sudah nggak merintih kesakitan lagi bahkan rintihan sakitnya berubah menjadi desahan keenakan.
“Maasshh.. aahhh.. oohh.. sshhh.. aahhhh.. iaahhh” desahannya sambil
penggangnya dinaikkan saat kontolku keluar tinggal helemnya saja lalu kaki indahnya menjepit pinggangku erat erat.
“Aaahhh… sshh… aaahh… sshhh… aaahkhhh mass In enaakkhh sekarang cepetin dong kocokanya Ayu geli nih.. aahhh.. aaahhh.. aaa” katanya diantara desah sungguh menggoda.
“Iyah sayang akuu jugaaa.. aaahhh.. oohh.. mmhhh” desahanku juga geli geli nikmat dikontolku. Tiba tiba…
“Masshhh In.. Ayyuu aahkk.. ohhhkkhh” desahanya
“Ayu knapa sayanghh…”jawabku.
“Aaahh… oohhh Ayu mau pipis… iaahhhh” lalu sseerrrr.. serrr… serrr. Ada cairan hangat dan kental mengenai helemku. Oh rupanya Ayu keluar.
“Aahhkhh… oohhh tahan masshh bentaaarrr… aaaaaa…” teriaknya saat aku tetap menaik turunkan pinggangku saat Ayu keluar. Rupanya geli banget. Lalu aku berhenti sejenak menunggu Ayu yang kepayahan karena pejuhnya keluar tadi tanpa mencabutnya.
“Enak nggak sayang” tanyaku sambil membelai belai rambut panjangnya.
“Ehmm nggak tau lah” jawabnya malu malu. Kaki Ayu tetap menjepit pinggangku malah semakin erat. Setelah agak lama kami istirahat sambil saling berciuman memainkan lidah,aku mulai menggoyangkan pinggangku naik turun lagi. Kembali Ayu mendesah desah keenakan.
“Oohh… aahhh… maass In teruusshhh iyaahhh gitu maasshhh jangan berenti” desahannya keenakan sementara itu aku mendengar ada dua suara orang seperti habis berlari jauh lalu aku menoleh kesamping kanan.
Disamping kananku ada dua orang yang sedang mengawasi kegiatan kami. Ternyata Fandi dan Fitri berdiri berdampingan sambil melihat kami. Fitri menyandarkan kepalanya didada Fandi sedangkan tangan Fandi merangkul bahu Fitri.
“Napa brenti sih mas” kata Ayu nggak sabaran.
“Itu ada Fandi dan Fitri” kataku
“Eh kalian dah enakan belum” tanya Ayu kepada mereka tanpa malu malu lagi disaat sedang aku setubuhi.
“Iyah enak kok” jawab Fandi
“He-eh” sahut Fitri
“Ya sudah tunggu kami yah” sambung Ayu lagi
“Yuk mas lanjuti Ayu belum puas nih” Ajaknya kepadaku lalu aku kembali menaik turunkan pinggangku.
“Aahhh… oohhh… eennaaakkhhh… maasshhh In terusin kenthu Ayu sampai puas” desahan Ayu dibesar besarkan karena ada Fandi dan Fitri. Aku tidak peduli karena aku merasa ada yang mau keluar dikontolku.
“Yaanghhh aku mau keluar nih” kataku lalu aku menggenjot tempik Ayu semakin keras.
“Iya… sama sama masshh… aaahhhh…” jawabnya disertai desahan karena Ayu juga mau sampai.
Slepph… sleephh… sleepp, kontolku semakin cepat keluar masuk ditempik Ayu karena sama sama merasa nggak mau berenti.
Sreett… sreett… ssrreeeettt… pejuhku keluar didalam tempik Ayu sebanyak empat kali. Tak lama kemudian disusul Ayu yang memeluk tubuhku erat erat disusul helemku seperti disiram cairan lengket dan hangat. Setelah agak mereda orgasme kami aku langsung ambruk disamping Ayu sambil terengah engah.
Sedang Ayu terbaring lemas sambil tersenyum puas.
“Enak yah tadi mainnya?” tanya Fitri sambil duduk disamping Ayu.
“He-eh… nikmat banget sampai kepayahan” kata Ayu.
Kami berempat lalu keluar dari kamar dan berbaring diruang makan sambil telanjang bulat.Kami sengaja bertelanjang karena kami merasa sudah nggak ada jarak lagi diantara kami berempat.
“Kamu bikin aku kewalahan juga yah dik” kata Ayu sambil membelai belai kontolku.
“Iya nih bikin orang dewasa nggak nahan aja” sahut Fitri sambil meremas punya Fandi dengan gemes.
Aku hanya meringis saja kegelian sambil memeluk kepala Ayu sedangkan Fandi tertawa pelan.Setelah kejadian itu kami sering melakukannya dikamarku,kamar Fandi atau juga bila hanya kami berdua sering melakukan dikamarku karena rumahku kalau malam sepi.
Setelah empat bulan Fitri hamil karena Fandi sering mengeluarkannya didalam dan aku sering pakai kondom. Sedangkan Mala lebih sering aku kerjain sampai Mala keluar atau aku suruh ngemut kontolku bila rumah Ayu sepi atau bila Mala sedang sendirian dirumah



Agen Poker Online Pokercino.net

Agen Poker Terbesar - Permainan Semakin Memanas



Agen Poker Terbesar - Cerita ngentot ini dimulai sat kegiatan belajar bersama dengan cewek ABG, saat berkumpul bersama Tika aku mencoba membuat dia nafsu saat itu dia duduk disampingnya Rina, aku rangkul aku cium dan aku raba dadanya Rina , saat itu Rina sedang tidak memakai BH, kemudian Rina menyurungku samapai tersungkur ke lantai.
Melihat hal itu, Tika kaget juga. Dia menutupi wajahnya. Karena selama ini kami berhubungan diam-diam. Tidak pernah secara terang-terangan. Kali itu kami berbuat seolah-olah tidak ada orang lain selain kami berdua, untuk memancing nafsu Tika.
Perbuatan kami semakin memanas. Karena Rina sudah telanjang dada. Lalu Rina menurunkan celana pendeknya. Dia langsung bugil karena tidak memakai celana dalam. Aku pun tidak tinggal diam, kulepas semua pakaianku. Kugeluti dia. Lalu kami mengambil posisi 69. Rina di atas. Kami saling menghisap.
“Aaahhh.., Mmasss.., sshshshs… Masss.. enaaakkk Mass.., ooohh..!” desah Rina dibeTik-beTikkan.
“Ohhh.. Riiinnn… hisap yang kuaattt Riinnnn..!” desahku juga.
Kulihat Tika sudah tidak menutupi wajahnya lagi.
Kira-kira lima menit saling menghisap, Rina berdiri memegang batang kemaluanku dan mengarahkan ke liang senggamanya yang sudah tidak perawan lagi. Menurunkan pantatnya dengan perlahan.
“Bless..!” langsung masuk seluruhnya.
“Aaahhhh… Maasss.., aaahhh.., ssshhh.., aaahhh..!” desahnya.
Lalu dengan perlahan dinaik-turunkan pantatnya. Pertama-tama perlahan. Makin lama semakin cepat.
“Aahh.. ooohhh.., sh.. sh.. ooohhh… Iiihhh..!” erangnya. Kulirik Tika, dia memandangi ekspresi Rina.
Sepertinya dia sudah terangsang berat. Karena wajahnya merah padam, nafasnya memburu. Tangannya memegang dadanya. Gerakan Rina semakin tidak terkendali. Pantatnya berputar-putar sambil naik turun. Kira-kira 10 menit, aku rasakan liang kewanitaan Rina sudah berkedut-kedut.
Dia mau sampai klimakasnya. Dan akhirnya pantatnya menghujam batang keperkasaanku dalam sekali.
“Aaahhh.. Masss… Akuuu… sammmpppeee.. Maasss..!”
“Syuuurr… syurrr..” kehangatan menyelimuti kepala senjataku.
Dia langsung terguling ke sebelahku. Senjataku tercabut dari liang kenikmatannya dan berhamburanlah cairan dari liang senggamanya ke karpet. Aku memang tidak begitu menghayati permainan ini, karena pikiranku selalu ke Tika.
Jadi pertahananku masih kuat. Aku bangkit dengan telanjang bulat. Kuhampiri Tika. Tika kaget karena aku menghampirinya masih dengan bertelanjang bulat. Langsung kupeluk dia. Kuciumi seluruh wajahnya.
Tidak ada penolakan darinya, tetapi juga tidak ada reaksi apa-apa. Benar-benar masih polos. Lama-lama tangannya mulai memelukku. Dia mulai menikmatinya. Membalas ciumanku, walau lidahnya belum bereaksi. Kuusahan semesra mungkin aku mencumbunya. Dan akhirnya mulutnya membuka sedikit berbarengan dengan desahannya.
“Aaahhh.. Maasss..!” nafasnya mulai memburu.
Kumasukkan lidahku ke mulutnya. Kubelit lidahnya perlahan-lahan. Dia pun membalasnya. Tanganku mulai meraba dadanya. Terasa putingnya sudah mengeras di bukit kembarnya yang kecil. Kuremas-remas keduanya bergantian.
“Maaasss.. oooohhhh.. Mmmasss.. shshhshshs…” desahnya.
Kulepas ciumanku. Kupandangi wajahnya sambil tanganku mengangkat kaosnya. Dia diam saja. Lepas sudah kaosnya, sekarang tinggal BH mininya. Kulepaskan juga pengaitnya. Dia masih diam saja. Akhirnya terpampanglah bukit kembarnya yang kecil lucu.
Seperti biasa, untuk menaklukan seorang perawan, tidak bisa terburu-buru. Harus sabar dan dengan kata-kata yang tepat. “Bukan maaiinnn. Susumu bagus sekali Tik..!” kataku sambil memandangi bukit kembarnya.
Warnanya tidak seputih Rina, agak coklat seperti warna kulitnya. Aku elus perlahan-lahan sekali. Kusentuh-sentuh putingnya yang sudah menonjol. Setiap kusentuh putingnya, dia menggelinjang. Kutidurkan dia ke karpet. Lalu kuciumi dada kanannya, yang kiri kuremas-remas. “Aaahhh.., ssshhh.., Maaasss.., aaaddduuuhhh… aaa..!”
Bergantian kiri kanan. Kadang ciumanku turun ke arah perutnya, lalu naik lagi. Tangan kananku sudah mengelus-ngelus pahanya. Dia masih memakai celana panjang katun.
Kadang-kadang kuelus-elus selangkangannya. Dia mulai membuka pahanya. Sementara itu Rina sudah pergi ke kamar mandi. Karena kudengar suara guyuran air.
Setelah aku yakin dia sudah di puncak nafsunya, kupandangi wajahnya lagi. Wajahnya sudah memerahkarena nafsunya. Ini saatnya. Lalu tanganku mulai membuka pengait celananya, retsletingnya, dan menurunkan celana panjangnya sekalian dengan celana dalamnya.
Tidak ada penolakan. Bahkan dia membantunya dengan mengangkat pantatnya. Dia memandangiku sayu. Bukit kemaluannya kecil tidak berbulu. Hampir sama dengan kepunyaan Titin dulu. Mungkin karena sama-sama orang Sunda.
Kupandangi bibir kemaluannya. Dia menutupinya dengan kedua tangannya. Kutarik tangannya perlahan sambil kudekatkan wajahku. Mulanya tangannya menutup agak keras, tetapi lama-lama mulai melemah. Kucium bibir kewanitaannya.
Aaahhh.., segar sekali harumnya. Kuulangi beberapa kali. Setiap kucium, pantatnya dinaikkan ke atas sambil mendesah. “Aaahhh… Masss.., mmm.. sshshshs…” Batang kejantananku yang tadi sudah agak lemas, mulai mengeras lagi.
Lalu kubuka bibir kewanitaannya dengan jariku. Sudah basah. Kutelusuri seluruh liangnya dengan jariku, lalu lidahku. Dia semakin menggelinjang. Lidahku menari-nari mencari kedele-nya. Setelah dapat, kujilat-jilat dengan cepat sambil agak kutekan-tekan.
Reaksinya, gelinjangnya makin hebat, pantatnya bergoyang ke kiri dan ke kanan. “Adduuuhhh… Maasss… aaahhh.. ssshhh.. aaahhh..!” Kuangkat kedua kakinya, kutumpangkan ke pundakku, sehingga liang kewanitaannya semakin membuka. Kupandangi belahan kewanitaannya.
Betapa indah liangnya. Hangat dan berkedut-kedut. “Saarr.., memekmu bagus betul.. Wangi lagi…” Kembali kuhisap-hisap. Dia semakin keras mendesah.
Kira-kira 5 menit kemudian, pahanya menjepit leherku keras sekali. Lubang keperawanannya berdenyut-denyut cepat sekali. Dan, “Syurrr… syurrr…” menyemburlah cairan kenikmatannya.
Kuhirup semuanya. Manis, asin, gurih menjadi satu. Aaasshhh… segarnya. Kakinya sudah melemas.Kuturunkan kakinya, kukangkangkan pahanya. Kuarahkan batang keperkasaanku ke liangnya sambil kupandangi wajahnya. “Boleh Tikr..?” tanyaku memohon persetujuannya. Matanya memandangku sayu, tidak bertenaga. Dia hanya mengangguk.
“Pelan-pelan yaa Mass..!”
Kuoles-oleskan kepala kemaluanku dengan cairan pelumas yang keluar dari liang senggamanya. Lalu kugesek-gesekkan kepala kejantananku ke bibir kenikmatannya. Kuputar-putar sambil menekan perlahan.
“Aaahhh.. Maasss… Ooohhh..!” dia mendesah.
Lalu kutekan dengan amat perlahan. Kepalanya mulai masuk. Kuperhatikan kemaluannya menggembung karena menelan kepala keperkasaanku. Ketekan sedikit lagi. Kulihat dia menggigit bibir bawahnya. Kuangkat pantatku sedikit dengan amat perlahan. Lalu kudorong lagi. Begitu berulang-ulang sampai dia tidak meringis.
“Ayooo… Masss.. aaahhh.. ooohhh.., ssshhhshshhh..!”
Lalu kudorong lagi. Masuk sepertiganya. Dia meringis lagi. Kutahan sebentar, kutarik perlahan, lalu kudorong lagi. Terasa kepala batang kejantananku mengenai selaput tipis. Nah ini dia selaputnya.
“Kok enggak dalam..? Belum masuk setengahnya udah kena..!” batinku dalam hati.
“Tik.., tahan sedikit yaa..!”
Lalu kucium bibirnya. Kami berciuman, saling mengulum. Dan dengan tiba-tiba kutekan batang keperkasaanku dengan keras.
“Pret..!” kemaluanku menabrak sesuatu yang langsung sobek.
Dia mau menjerit, tetapi karena mulutnya kusumpal, maka tidak ada suara yang keluar. Kudiamkan sebentar kejantananku agar liang keperawanannya mau menerima benda tumpul asing. Lalu kutarik ulur perlahan-lahan. Setelah terlihat dia tidak merasa kesakitan, kutekan lebih dalam lagi. Kutahan lagi.
Kuangkat perlahan, kutekan sedikit lagi. Begitu berulang-ulang sampai senjataku masuk semuanya. Dia tetap tidak bisa bicara karena mulutnya kulumat. Kutahan kemaluanku di dalam, kulepaskan ciumanku. Liang senggamanya menjepit seluruh batangku di semua sisi. Rasanya bukan main nikmatnya.
“Gimana Tik..?”
“Sakiittt Masss… Periiihhh… Mmmm..!”
“Tahan aja dulu, sebentar lagi ilang kok…” sambil kucabut sangat perlahan.
Kutekan lagi sampai menyentuk ujung rahimnya. Begitu berulang-ulang. Ketika kutarik, kulihat kemaluan Tika agak tertarik sampai kelihatan agak menggembung, dan kalau kutekan, agak mblesek menggelembung. Setelah 5 atau 6 kali aku turun naik, terasa agak mulai licin. Dan Tika pun tidak terlihat kesakitan lagi.
“Tik.., memekmu sempit banget. Ooohhh enak sekali Tik..!” bisikku sambil mempercepat gerakanku.
Dia sepertinya sudah merasa nikmat.
“Aaahhh… eennnaaakkk… Masss… aaahhh.. shshshshsh…” desahnya. Kupercepat terus.
“Ah.. ah.. ahh.. ooo.. shshsh.. aaaddduuuhhh… ooohhh..!” pantatnya mulai bergerak mengimbangi gerakanku. Kira-kira 5 menit, dia mulai tidak terkendali. Pantatnya bergerak liar. Tiba-tiba dia menekuk, kedua kakinya menjepit pantatku sambil mengangkat pantatnya. Bibir kemaluannya berkedut-kedut.
Dan, “Sysurrr.. syuurrr..” dua kali kepala kejantananku disembur oleh cairan hangatnya.
Karena aku dari tadi sudah mau keluar dan kutahan-tahan, maka kupercepat gerakanku.
“Masss… Uuudddaaahhh.. Mmasss.. Aaaddduuhhh.. Gellii.. Maass..!” teriaknya.
Aku tidak peduli. Keringatnya sudah seperti orang mandi. Kupercepat terus gerakanku, akhirnya,
“Crooot… cruuuttt..” tiga kali aku menembakan cairanku di liang kenikmatannya.
Lalu aku ambruk di sebelahnya.
Tiba-tiba, “Plok.. plok.. plok..” terdengar suara tepukan.
Rupanya Rina sudah dari tadi memperhatikan kami berdua.
“Mas hebat… Tika.. selamat yaa..!” katanya sambil mencium pipi Tika.
Tika hanya bisa tersenyum di sela-sela nafasnya yang masih ngos-ngosan.
“Enak Tik..?” tanyanya lagi.
Tika hanya bisa mengangguk lemah. Lalu aku memeluk Tika.
“Tika. Terima kasih yaa..!” kataku sambil mengecup pipinya.
“Tika juga terima kasih Mas.. Enaakkk banget ya Mass..!”
Aku bangun mengambil baju-bajuku yang berserakan. Kulihat di selangkangan Tika ada bercak-bercak lendir kemerahan.
“Aaaahhh… Aku dapet perawan lagi..!” batinku.
Lalu aku ke kamar mandi. Selesai kumandi, gantian Tika yang mandi. Setelah semua selesai, kami hanya mengobrol saja sambil minum teh hangat yang dibuatkan Rina. Menceritakan pengalaman yang dirasakan oleh masing.
Aku lemas karena dalam 2 jam sampai 3 kali main. Sejak saat itu, Tika selalu datang jam 3 sore. Dan sebelum belajar, kami selalu mengawalinya dengan pelajaran biologis. Dan Rina sepertinya mengetahui dan menyadari kalau punyanya Tika lebih oke, jadi dia mengalah selalu dapat giliran kedua.
Dan mereka pun saling berbagi. Saling mencoba dan mengajari. Aku yang dijadikan alat eksperimen mereka menurut saja. Abis enak sih. Setelah pembagian raport, ternyata yang nilainya naik banyak hanya Tika.
Tetapi keduanya naik kelas dengan nilai di atas rata-rata. Begitulah cerita dewasa pengalamanku dengan gadis-gadis SMP.



Agen Poker Terbesar Pokercino.net

Agen Taruhan Online - Saat Belajar Bersama



Agen Taruhan Online - Jika tidak berkenan dalam perkataanku aku minta maaf, sekarang aku menjadi seorang mahasiswi di perguruan tinggi Bandung, saat SMA aku sering dijuluki buaya darat, katanya mantan mantan pacarku aku tipe orang yang romantis, kalu ngegombal bisa bikin klepek klepek, ditambah dengan body aku yang atletis dan seksi.
Cerita Dewasa Ketika Belajar Bersama
 cerita sex ABG, cerita ABG terbaru, cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ABG ngentot, cerita hot ngentot, cerita nyata ABG ngentot, koleksi cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ngentot terbaru
Cerita Sex Ketika Belajar Bersama
Pada waktu aku kelas 3 SMU menjelang Ebtanas, aku belajar bersama teman wanita yang bernama Vonny dan Hanik, ketika itu aku berlajar bersama, dan tidak sedikit pun aku berpikir untuk bermacam-macam dengan mereka berdua.
Memang sih banyak cowok-cowok yang “sirik” padaku, karena aku bisa dekat dengan mereka berdua, yang termasuk seleb di sekolah **** (edited) di kotaku, yang penting itu sekolah swasta terkenal di Bandung.
Pada waktu itu acara belajar itu dilakukan oleh kami bertiga di rumah Vonny. Pada waktu itu jam menunjukkan sekitar pukul 18:00, ketika aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Vonny. Hujan turun deras sekali, dan mengakibatkan aku terpaksa berhenti untuk menunggu hujan tersebut (maklum ketika itu aku memakai motor).
Tapi apa boleh buat, karena aku sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk belajar bersama, yah.. aku berani berkorban meski hujan itu belum reda.
Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Vonny dengan basah kuyup. Tiba-tiba Vonny keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu aku memakai motor NSR yang cukup berisik untuk didengar.
Tiba-tiba pun Vonny menghampiriku untuk membukakan pagar, agaraku bisa masuk, dan secara otomatis Vonny pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku.
Setelah itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Vonny untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika aku mandi terdengar Vonny mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk, aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.
Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku mencari Vonny untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di rumahnya.
Cuek saja, aku pikir. Dan aku pun dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Hanik, yang entah kapan datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget dibuatnya, karena aku tidak tahu dia kapan datangnya.
Aku pun kembali ke kamar mandi untuk memakai baju ini. Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Vonny masuk, dan terkejut sekali karena menduga aku sudah tidak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci). Vonny berkata dengan wajah panik, “Sorry yah Yon,” dan dia langsung beranjak keluar dan aku pun melanjutkan memakai pakaian itu.
Setelah selesai, aku pun beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama. Aku sempat melihat wajah Vonny yang sedikit canggung. Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa.
Setelah beberapalama belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si “Joni” berdiri. Pada saat itu Vonny minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya.
Ketika itu Hanik mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Vonny. Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang “hot”, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan.
Aku melihat Hanik yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan terlihat Vonny yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti mulai terangsang oleh adegan tersebut.
Aku pun melirik ke arah Vonny, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil, “Sshh.. ahh..” hal ini membuat si “Joni” beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua. Aku menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua.
Aku pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati elusan itu. Hanik melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Hanik nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dengan hangat, dan aku pun membalas dengan manis ciumannya. C
iumannya yang sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta. Aku pun meremas dada Hanik yang masih terbungkus oleh BH, dan Hanik pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku mendengar desahan dari Vonny, “Ssshh.. ahh.. puaskan aku malam ini, Yon.. pleassee, aku udah nggak tahannich.”
Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu. Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Hanik melucuti pakaianku, dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang cukup besar (18 cm). Dengan cepat Vonny melahap penisku yang sudah tegang dari tadi.
Saat Vonny melahap penisku itu, aku terus menjilati puting susu Hanik yang sudah mulai mengeras, dan Hanik menggelinjang keenakan. Saat itu aku menyuruh Hanik untuk terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya.
Aku terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok dengan jariku, dan dia pun menikmatinya. Dia menyuruhku untuk memasukkannya ke vaginanya,
“Ayo Yonn, masukin dong itunya, aku udah nggak sabaran nunggunya,” aku berkata, “Iya sayang, sabar yah..” tiba-tiba Vonny melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu masuk ke dalam liang milik Hanik yang sudah basah sejak tadi.
“Bless.. bless.. bless” batanganku pun masuk setengahnya, dan aku menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Vonny yang terus memelukku dan menciumku itu.
Tiba-tiba Hanik menjerit kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya. Aku terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Hanik.
“Ahh.. ahh.. ah.. Hanik..”
Setalah 20 menit aku melakukannya bersama Hanik, sekarang giliran Vonny yang sudah tak tahandengan horny-nya itu. Aku pun mulai memasukkan ke liang Vonny yang sangat menggodaitu,
“Bless.. bless..” amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya.
“Ah ah ah..” desahnya. Aku merasakan dia sudah akan orgasme, tapi memang benar dia mendesah,
“Yonn.. aa.. kuu maa.. uu.. keeluarr..” Lalu aku berkata,
“Tahan yah say.. bentar lagi, aku pun maukeluar nich..” Dan setelah beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku.
Segera setalah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan.. “Creett.. croott.. creett..” aku memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Vonny dan Hanik. Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di tempat tidur.
Vonny dan Hanik bekata kepadaku, “Thanks yah sayang, aku belum pernah merasakan seperti ini Yon.. emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini,” aku pun bekata,
“Iya sayang,” sambil aku mengecup bibir mereka berdua. Karena hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di hotel.


Agen Taruhan Online Hokbet88.net